Mohon tunggu...
Linda Eka
Linda Eka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Walisongo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mari Kurangi Sedotan Plastik untuk Menyelamatkan Bumi

4 Juni 2022   20:18 Diperbarui: 4 Juni 2022   20:20 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedotan plastik adalah benda yang paling sering kita lihat. Sedotan plastik pasti dijumpai, baik di warung makan, atau di dalam rumah.

Sebelum berbicara mengenai sedotan plastik, terlebih dahulu kita berbicara mengenai plastik.

Menurut Apriyanto dan Aryanti (2013) plastik adalah suatu bentuk barang yang berasal dari material polimer yang didinginkan serta dipergunakan untuk mengemas. Yang menjadi pertanyaan, mengapa memilih bahan plastik untuk dijadikan sedotan?.

Nah, banyak kelebihan yang diperoleh dari bahan plastik. Plastik adalah polimer yang bersifat ringan, murah, tidak cepat rusak, kedap air, dan tahan terhadap bakteri dan jamur. Melihat banyaknya kelebihan dari bahan plastik, tetapi banyak masalah yang ditimbulkan dari plastik.

Salah satu masalah yang timbul akibat adanya plastik adalah pencemaran lingkungan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa plastik adalah bahan yang sangat sulit terurai. Sehingga memerlukan waktu beratus-ratus tahun untuk proses penguraian.

Dampak lain yang timbul akibat sampah adalah dampak bagi kesehatan manusia. Senyawa kimia yang tekandung didalam plastik masuk kedalam tubuh manusia melalui udara, makanan dan juga minuman yang terkontaminasi dengan plastik. Banyak penyakit yang timbul dari adanya plastik dalam tubuh, seperti kanker, gangguan pertumbuhan janin dan anak, dan gangguan fungsi ginjal dan hati.

Selain itu, dampak yang berbaya akibat adanya sampah adalah gas rumah kaca. Dari kegiatan memproduksi plastik, dibutuhkan sebanyak 12 juta barel bahan baku minyak. Dan untuk mengubah minyak bumi digunakan metode pembakaran, nah dari proses pembakaranlah banyak gas rumah kaca yang diemisi ke atmosfer.

Selanjutnya kita akan membahas menganai sedotan platik. Sedotan plastik adalah sedotan yang terbuat dari plastik. Kelebihan dari sedotan plastik kurang lebih sama dengan kelebihan plastik.

Sebagai contoh, kita menggunakan sedotan dalam sehari 3 kali. Lalu dalam seminggu kita menggunakan sedotan sebanyak 21 kali, hingga dalam kurun waktu setahun kita menggunakan sedotan sebanyak 1008 kali. Dari banyaknya sampah yang kita hasilkan melalui sebuah sedotan sebanyak itu, dari sedotan sebanyak itu, memerlukan waktu sekitar 500-an tahun untuk mengurai.

Dari contoh diatas, bagaimana jika kita mengganti penggunaan sedotan plastik dengan sedotan yang berbahan dasar stainless steel yang tentunya bisa digunakan berkali-kali. Kita bisa mengurangi penggunaan sedotan plastik sebanyak berapa kali. Banyak pilihan selain dengan sedotan berbahan stainless steel, yakni berbahan dasar kaca.

Apa hubungannya sedotan plastik dengan penyelamatan bumi?.

Apabila kita mengurangi penggunaan sedotan plastik, maka kita juga turut andil dalam misi penyelamatan bumi. Karena dampak dari plastik adalah gas rumah kaca yang akan beremisi ke atmosfer.

Dengan banyaknya masalah yang timbul akibat sedotan plastik apakah kita akan terus menerus menggunakannya?. Tentu saja lama kelamaan akan menimbulkan masalah, untuk itu marilah kita bersama-sama mengurangi sedikit demi sedikit penggunaan sedotan plastik demi menjaga bumi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun