Mohon tunggu...
Linda Pratama Cahyaningrum
Linda Pratama Cahyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Islam Sultan Agung Semarang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia. Dosen pengampu : Dr. Hj Ira Alia Maerani S.H., M.H

Cewek Aquarius yang mempunyai Hobi memasak dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gotong Royong sebagai wujud penerapan sila pancasila dalam kehidupan sehari- hari

28 Desember 2024   00:30 Diperbarui: 28 Desember 2024   00:18 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gotong royong merupakan suatu nilai yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Konsep tersebut mencerminkan semangat persatuan, saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam konteks Pancasila, gotong royong tidak hanya sekadar menjadi budaya, tetapi juga menjadi wujud penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Artikel ini akan membahas bagaimana gotong royong berfungsi sebagai penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
1. Gotong royong dan sila pertama : Ketuhanan yang Maha Esa. Sila pertama Pancasila menekankan pada pengakuan akan Tuhan yang Maha Esa dan penerapan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Gotong royong mengakui betapa sakralnya nilai tolong menolong satu sama lain, tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau ras. Toleransi dan saling menghormati antar individu tercermin Ketika seseorang membantu sesama dalam kegiatan seperti kerja bakti,  pengabdian masyarakat, ibadah, dan saat terjadi musibah. Gotong royong mengajarkan bahwa dalam pergaulan kita masing-masing individu diperlakukan dengan penuh pertimbangan dan sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing.
2. Gotong royong dan sila kedua :Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila kedua Pancasila menekankan prinsip-prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab. Termasuk penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia serta kesetaraan antar bangsa. Gotong royong mewujudkan nilai tersebut dengan memupuk rasa kasih saya terhadap sesama, tanpa memandang status sosial atau perbedaan lainya. Misalnya membantu Ketika tetangganya yang sedang menghadapi kesulitan, seperti membangun rumah atau menyelesaikan masalah sosial, mereka menunjukan bahwa mereka saling menghormati dan peduli terhadap kebutuhan satu sama lain.
3. Gotong royong dan sila ketiga : Persatuan Indonesia. Sila ketiga Pancasila menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Gotong royong adalah alat yang ampuh untuk memperkuat persatuan dalam keberagaman Indonesia. Kegiatan gotong royong sering kali melibatkan berbagai kelompok masyarakat dengan latar belakang berbeda, sehingga memperkuat ikatan sosial dan mengurangi potensi perpecahan. Berpartisipasi dalam kegiatan bersama, seperti membersihkan lingkungan dan membantu korban bencana, meningkatkan rasa solidaritas dan rasa memiliki meskipun ada perbedaan suku, agama, dan budaya.
4. Gotong royong dan sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. Sila keempat Pancasila menekankan demokrasi berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Gotong royong sangat berperan dalam memperkuat nilai tersebut, karena kegiatan gotong royong seringkali dilakukan melalui proses musyawarah, dimana keputusan bersama diambil untuk mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Dalam kegiatan gotong royong, semua pendapat dihormati dan keputusan biasanya diambil berdasarkan kesepakatan bersama, mencerminkan prinsip demokrasi Pancasila.
5. Gotong royong dan sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima Pancasila mengajarkan pentingnya keadilan sosial yang meliputi pemeratan bagi seluruh bangsa Indonesia. Gotong royong merupakan cara praktis untuk mencapai keadilan sosial dimana semua individu, baik kaya maupun miskin, mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari kegiatan sosial. Misalnya Ketika membantu orang yang menghadapi kesulitan atau merayakan kegiatan sosial bersama, gotong royong memberikan kesempatan kepada setiap orang yang terlibat untuk merasakan manfaatnya tanpa ada yang tertinggal.
Kesimpulan :
Gotong royong bukan hanya sekedar budaya tetapi juga merupakan  implementasi nyata nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Melalui gotong royong kita dapat membangun kehidupan yang rukun, adil dan sejahterah sesuai ajaran Pancasila. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus menghidupkan Kembali semangat gotong royong dalam kehidupan kita sehari hari agar Pancasila tidak hanya sekedar ideologi di atas kertas, namun dihayati dalam segala tindakan kita sebagai bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun