Mohon tunggu...
Linda AfiyaSafitri
Linda AfiyaSafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sibuk

Awali Kebaikan Dengan Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gangguan yang Terjadi pada Perkembangan Bahasa Verbal Anak

6 April 2021   19:17 Diperbarui: 6 April 2021   19:25 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.alomedika.com/

Bahasa apapun bisa menjadi kendaraan penghinaan dan penindasan rasis, tetapi juga bisa menjadi pembawa pesan dari harapan dan pembebasan. -Nelson Mandela-

     Bahasa ? Apa yang kalian pikirkan jika menyebut kata bahasa, mungkin kalian mengerti apa itu bahasa tetapi sulit untuk kalian ungkapkan atau saja kalian paham maksud dari bahasa tetapi bingung bagaimana menjelaskan kepada orang apa itu bahasa. Saya akan membantu kalian semua untuk memahami arti dari bahasa, bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain atau antar manusia yang berupa bunyi yang kita hasilkan dari mulut kita atau juga disebut alat untuk mengucapkan kata. Bahasa berperan penting dalam kehidupan sebagian manusia bahkan seluruh manusia karena tanpa bahasa kita tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang lain, sebenarnya bisa kita berkomunikasi dengan orang lain melalui alat bantu seperti tangan kita, itu bagi seseorang yang mempunyai kelainan pada bahasa verbalnya. Mungkin sulit bagi anak yang bahasa verbalnya mengalami gangguan apalagi sampai tidak bisa berbicara dengan benar bahkan lebih parah lagi sampai tidak bisa berbicara Naudzubillah, anak yang keseringan berdiam diri di kamarnya apalagi tidak berkomunikasi sama sekali dengan keluarganya bahkan kedua orang tuanya akan mengalami gangguan dalam berbicara seperti mereka akan sulit mengungkapkan sesuatu yang ada dalam pikiran mereka, mereka juga akan sulit mempunyai teman karena terlalu sering sendiri sampai kesendirianya itu berpengaruh pada bahasa verbalnya. Sulit sekali mengatasi anak yang seperti itu tetapi orang tua harus pintar-pintar dalam mengambil tindakan agar anaknya tidak sampai mengalami hal tersebut, dengan membantu mereka keluar dari zona nyamanya atau dari kesendirianya seperti kita menunjukan bahwa diluar sana ada hal yang lebih menarik dibandingkan hanya berdiam diri di kamar apalagi sampai tidak berkomunikasi dengan orang, tunjukkan pada mereka bahwa memiliki teman bicara adalah hal yang paling menyenangkan dan membuat mereka menjadi tenang.

    Anak yang sudah ada di zona nyaman akan sulit dalam bergaul maka dari itu orangtua dituntut agar bisa memberikan gambaran bahwa berkomunikasi dengan orang adalah suatu hal yang lebih menyenangkan dibandingkan dengan menyendiri dikamar dan tidak punya teman sama sekali. Menurut Efendi yang dikutip Nurhidayati, dkk (2013:4) ada beberapa penyebab gangguan atau keterlambatan bicara adalah sebagai berikut.

1. Faktor Medis
    Yaitu faktor yang sangat berpengaruh dalam perkembangan bahasa verbal ini karena faktor medis merujuk pada tidak berfungsinya atau kurang berfungsinya sistem saraf pusat yang bisa terjadi akibat terjadinya cidera atau memar. Dalam hal ini lebih dikenal dengan sebutan afasia atau hilangnya kemampuan bicara karena gangguan pada saraf pusat. Orang tua harus mengerti bahwa sistem saraf pusat juga memiliki tempat khusus dalam diri anak maupun manusia yang lain, karena sistem saraf pusat adalah jalannya sistem-sistem yang ada dalam tubuh manusia jika saja sistem saraf pusat tidak bekerja yang akan terjadi adalah anak akan kehilangan kemampuan berbicara seperti, gagu atau bisu. Dalam hal ini dikarenakan sistem saraf pusat mereka tidak bekerja akibatnya berpengaruh terhadap perkembangan bahasa pada manusia, bukanya tidak ada solusi bagi mereka tetapi kita harus membantu mereka agar bahasanya tetap berkembang meskipun tidak bisa berbicara, sekarang zaman sudah canggih mereka  berbicara melewati chat pribadi atau menggerakkan tangan mereka agar dapat berkomunikasi dengan sesama manusia tetapi mereka juga perlu dididik dengan sebaik-baiknya.
   Cidera atau memar bisa saja disebabkan akibat anak yang masih dalam kandungan dan ibunya mengalami trauma terhadap sesuatu, apalagi bagi ibu yang sedang mengandung tetapi mengkonsumsi obat-obatan yang berlebihan itu juga berpengaruh terhadap anak, dan masih banyak lagi yang lain seperti, lahir muda atau premature, benturan fisik, struk, dan keracunan.

2. Kondisi Fisiologis
     Kondisi ini merujuk kepada organ-organ yang ada dalam tubuh kita yang mempunyai fungsi menjalankan sistem saraf kita untuk mendukung perkembangan dalam bahasa atau kelancaran anak berbahasa, organ-organ ini meliputi beberapa saraf seperti saraf senso-motoris atau kondisi organ pendengaran dan organ bicara. Dalam kondisi fisiologis ini bekerja sama dengan kondisi medis karenanya mereka saling berkaitan, kondisi medis adalah pusatnya tetapi yang bekerja itu kondisi fisologis jadi mereka tidak bisa jika tidak saling berkaitan.

3. Kondisi Lingkungan
     Lingkungan anak juga berpengaruh terhadap bahasa mereka, lingkungan dalam keluarga seharusnya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memberikan dampak positif bagi bahasa anak dan berbicara anak tersebut. Dalam hal ini juga orang tua berperan penting untuk meningkatkan dan mendorong anak agar kemampuan berbahasanya berkualitas. Anak sejatinya mengikuti apapun yang dilakukan oleh orangtuanya bahkan lingkunganya jadi, orangtua harus menjadi contoh bagi anak agar perkembangan bahasanya bisa stabil dan lebih bisa berkomunikasi dengan benar.

  Faktor-faktor penyebab gangguan dalam perkembangan bahasa yang sangat umum terjadi yaitu,
(a) model yang ditiru
(b) kurangnya bimbingan
(c) kurangnya model pengajaran bahasa
(d) kurangnya motivasi untuk berbicara
(e) kebiasaan anak dalam menonton TV
(f) kebiasaan anak bermain sendiri
(g) lingkungan orang-orang sekitar.

Dikutip dari, https://jurnal.umko.ac.id/index.php/elsa/article/download/105/84

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun