Mohon tunggu...
Elfatta Anjari
Elfatta Anjari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ilmu yang manfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masya Allah,,???????

28 Juli 2012   00:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:32 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masya Allah….????????

Suatu siang, koridor halte di depan RSUP terbesar di Jogja…teriknya matahari siang menjelang adzan dzuhur berkumandang di bulan ramadhan.

Seorang akhwat duduk didalamnyamenunggutransjogja koridor 3A, dia yang nyaman memandangi lalu lalang kendaraan dan aktivitas orang yg keluar masuk RSUP itu,,disamping kanan akhwat tadi berada petugas halte, ia pun bertanya :

Petugas halte: Mba, tadi udah ada bisnya kog nggak naik?

Akhwat: Nggih mas, nembe nenggo rencang (iyaa mas, lagi nungguin teman)

Petugas halte: mungkin temennya lupa mba,,udah lama mba nunggu disini..(dengan perasaan agak khawatir..)

Akhwat: sudah OTW kog mas,,(tersenyum)

Petugas halte itupun mulai sedikit memahami..Sesaat, pandangan akhwat ini tertuju pada 2 orang ibu-ibu dari arah kiri koridor halte bahu jalan,,sepertinya ibu2 tersebut menuju halte. Entah kenapa akhwat ini begitu tertarik memandangi ibu-ibu yang sedang berjalan menuju koridor yang sudah mulai menaiki tangga koridor halte untuk membayar tariff bis..

Yang membuat akhwat ini tertarik adalah ibu yang memakai baju hamil sedang hamil tua (hamil tua adalah istilah dari masa kehamilan yang sudah memasuki trimester akhir menjelang kelahiran sang bayi….biasanya masa2 ini masa penantian yang menyenangkan bagi sang ibu & keluarga menunggu kelahiran si “imut nan lucu” nanti…tapi kadang juga diliputi sedikit rasa cemas dari sang ibu karena membayangkan proses kelahiran…)..

Ibu hamil ini tak sendiri rupanya ditemani ibu yang berjalan dengannya tadi,,,”Wahh,, senangnyaaa ibu ini pasti umur kehamilannya sekitar 39 minggu lebih (normal umur kehamilan 40 minggu),,perutnya sangat besar,,pasti sehat & gemuk bayinya”,(pikir sang akhwat dalam hati sambil terus memandanginya dengan perasaan senang)…

Akhwat ini mulai lagi bergumam dalam hati..”Atau bayi ibu ini kembar yaa?,,karena dilihat dari ukuran perutnya sangat besar,,Subhanallah,,kalau benar kembar, bahagianya ibu ini melahirkan langsung diberi 2 bayi…”…

Ibu yang menemani sang ibu hamil pun langsung duduk disamping akhwat, sedangkan sang ibu hamil duduk disebelah ibu tadi….

Dengan perasaan senang sekaligus penasaran akhwat ini pun bertanya pada ibu yang menemani sang ibu hamil (ingin tau kapan ibu hamil disebelahnya melahirkan…)..,..

Akhwat: Ibuk, sampun pinten wulan niku ibu e?? mpun ageng hamil e njih (Ibuk, sudah berapa bulan itu ibunya??,,,sudah besar hamilnya ya..)

Ibu yang menemani: dengan ekspresi agak muram dan menjawab dengan lirih,,”emmhh,,,nikuuu penyakit mbaa, senes hamil”…(emmhh,,itu penyakit mba, bukan hamil)

Akhwat: Masya Allah??? Astaghfirullahal’adzimmm,,(dalam hati)..ekspresi wajah akhwat ini langsung berubah..Benar-benar tidak menyangka..Ya Allah..Ya Allah..Penyakit???? (terkaget dalam diam sejenak….),,sedih langsung tergambar diwajahnya..

Ya Allah betapa mengejutkan jawaban ibu ini, langsung tak henti-henti memandangi ibu hamil tadi.,,terlihat ibu hamil tersebut sedang membuka sebuah bungkusan nasi,,
Ya Allah,,,

Akhwat: Ngapunten ibuk,,,niki nembe priksa nggih? (maaf ibu, ini baru priksa ya?) napa kolo mben pas dereng ageng mboten ngraosaken napa2 ibuk? (apa dulu saat masih belum besar tidak merasakan apa2 ibuk?)

Ibu yang menemani: Nggih mboten mba,,dikirane niki niku hamil mba,,dadose mboten priksa2 nggihan..( iya nggak mba,,dikira ini itu hamil mba,,jadinya tidak priksa),,,sambil memberikan air mineral botol tanggung pada ibu hamil tadi..

Akhwat: ,,”Ya Allah ibuk,, lha niki wau nembe priksa napa pripun buk? (lha ini tadi baru priksa atau gimana buk?..) sambil melihat ibu hamil yang baru sesendok nasi bubur dari bungkusan tadi langsung ditutup kembali,,mungkin tidak nafsu makan,,(pikir akhwat)..

Ibu yang menemani: Nggih mba, niki wau nembe sepindah, dokter e ngendikan niki tumor mba,,enjing2 ken mriki meleh mba,,badhe dipriksa napa ndek wau,,mboten kemutan mba,,(Iyaa mba, ini tadi baru sekali, dokternya bilang ini tumor mba,,, besok pagi kesini lagi,,mau diperiksa apa tadi saya lupa)..

Menurut teori tumor memang ada 2 : jinak dan ganas,,tindakan untuk menanganinya selain dari terapi obat2an juga tindakan operatif,,dilihat di segi besarnya perut ibu tersebut dapat dipastikan akan dilakukan tindakan operatif agar mencegah penyebaran ke organ lain akibat pembesaran yang terus menerus,,maka pemeriksaan penunjang (serangkaian pemeriksaan laboratorium) harus dilakukan,,(benak si akhwat)..

Sesaat, bis pun datang dari arah kanan koridor,,dengan hati2 kedua ibu2 tadi masuk ke dalam bis,,,

Ibu yang menemani: Monggo mbaa,,(mari mba)

Akhwat: nggih buk,,atos2 mugi2 enggal saras,,(iya buk,,hati2 semoga cepat sembuh)

Muhasabah : Bersyukurnya badan yang masih diberikan keadaan hidup yang sempurna oleh Allah,, bersyukur sekali Ya Allah..kedipnya mata, nafas yang lancar,,tangan yg utuh,,kaki yang sehat,,pikiran yang baik.. yang tak kalah hebatnya iman Islam yang melekat di qolbu…

sehat jasmani serta rohani,,masih diberi kesempatan untuk bertemu bulan yang berkah dengan segala ampunanNya…”Allah tidak memberikan suatu cobaan diluar kemampuan hambaNya”

Mengingatkan juga pada diri ini,,kadang penat & mengeluh dengan banyaknya tugas2 yang menumpuk,,kerjaan yang dikejar deadline,,,di perlihatkan oleh Allah bahwa diluar sana ada sesama yang sedang menderita sakit, mendapat musibah dll… Inspirasi hidayah untuk diri ini & yang membaca tulisan ini..

Ustadz Yusuf Manshur pernah berkata “ Selalulah berpikir positif ttg semua cobaan berat yang di berikan Allah,,cobaan atau musibah itu bukti kasihNya untuk manusia” Maka mintalah pada Allah berharap pada Allah,,Allah dulu, Allah lagi,,Allah terus..

Q.S Al-Baqarah / 2 : 284-286 : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. (Mereka berdoa) : “Ya Tuhan kami, janganlah engkau hokum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang2 sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatillah kami. Engkau Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”

Semoga tulisan ini bermanfaat,,,,ammmiinnn (^_^)v

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun