Anemia adalah suatu kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehingga tubuh tidak mendapat cukup oksigen. Tanda-tanda yang sering terlihat pada seseorang penderita anemia adalah 5L yaitu Lelah, Lemah, Letih, Lalai, Lesu. Â Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,62 miliar penduduk dunia mengalami anemia. Sebagian besar penderita penyakit ini adalah wanita khususnya pada remaja putri.Â
Mengapa remaja putri sangat berisiko?. Berdasarkan penjelasan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia remaja putri sangat berisiko mengalami anemia karena beberapa faktor yaitu remaja putri mengalami menstruasi sehingga kehilangan banyak darah, remaja putri tumbuh sangat cepat perlu asupan zat gizi lebih banyak, remaja putri sering melakukan diet tanpa memperhatikan asupan zat besi, dan yang terakhir remaja putri mengalami kekurangan asupan zat besi dan protein.Â
Dalam KKN BTV III UNEJ salah satu mahasiswa KKN yaitu Linda Ayu Kusuma Wardani melakukan sosialisasi tentang pencegahan anemia pada remaja putri. Sosialisasi ini berfokus pada remaja putri yang berada di Dusun Krajan Desa Arjasa Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Sosialisasi ini diikuti oleh 3 peserta yaitu Dinda Narta, Angel Maulida, Nadhira Zahra. Mereka rata-rata berusia sekitar 11-15 tahun. Dalam sosialisasi narasumber memberikan informasi mengenai pengertian anemia, tanda-tanda khas anemia, bahaya anemia, dan cara pencegahan anemia.Â
Pencegahan anemia yang difokuskan narasumber adalah dengan konsumsi TTD (Tablet Tambah Darah). Secara umum tablet tambah darah dapat dikonsumsi satu minggu sekali untuk upaya pencegahan anemia. Selama sesi edukasi peserta sangat antusias dalam menyimak materi yang diberikan narasumber.Â
Setelah sesi pemberian materi narasumber memberikan sedikit posttest untuk menguji seberapa paham peserta dalam menyerap materi yang telah diberikan. Harapan dari edukasi ini kedepannya adalah untuk menurunkan faktor resiko penyebab kejadian stunting yang ada di Dusun Krajan Desa Arjasa Kecamatan Arjasa Kabupten Jember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H