Mohon tunggu...
Linda Ayu Kusuma
Linda Ayu Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Kedokteran

Today is a gift tomorrow is a mystery

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cegah Stunting dengan Sosialisasi Interaktif "Gembira dan Sehat dengan Gizi Seimbang"

2 September 2021   12:42 Diperbarui: 2 September 2021   13:47 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Jember terdiri dari 31 kecamatan, 22 kelurahan, dan 226 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 2.622.421 jiwa dengan luas wilayah 3.092,34 km dan sebaran penduduk 848 jiwa/km. Kecamatan Arjasa merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Jember yang terdiri dari enam desa.  Kondisi kesehatan di wilayah Desa Arjasa dapat dikatakan cukup baik dilihat dari beberapa indikator seperti fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang bertugas di daerah tersebut. Berdasarkan dari data prevalensi stunting 2019, tingkat kejadian stunting di Kabupaten Jember tertinggi ketiga setelah Probolinggo dan Trenggalek, yakni sebesar 37,94 persen. Dibandingkan Provinsi Jawa Timur, angka stunting tercatat sebesar 26,86 persen.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dengan usia di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Sedangkan definisi stunting menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -- 3SD (severely stunted). Penyebab terjadinya stunting di Kabupaten Jember sangat multifaktoril. Namun, keluarga sangat berpengaruh terhadap status gizi balita, terutama peran ibu sejak masa sebelum kehamilan hingga setelah melahirkan. Keluarga berperan sebagai penyedia sumber daya ekonomi, sosial, dan psikologis yang memengaruhi tumbuh kembang seorang anak.

Dokpri
Dokpri

Dalam KKN BTV III UNEJ tahun 2021 ini salah satu Mahasiswa KKN BTV III UNEJ yaitu Linda Ayu Kusuma Wardani yang berasal dari Fakultas Kedokteran memiliki inovasi dalam meningkatkan pengetahuan ibu dan anak dalam upaya pencegahan stunting yang berfokus pada gizi seimbang pada balita. Inovasi ini berupa sosialisasi interaktif antara ibu dan anak yang diwujudkan dalam games kekompakan "ISI PIRINGKU". Dalam games tersebut ibu dan anak bekerjasama untuk mengisi poster dengan stiker yang bergambar menu makanan sehari-hari. Tujuan diadakan games ini adalah untuk memudahkan penyampaian materi edukasi kepada peserta yang hadir.

Selain games "ISI PIRINGKU" terdapat games yang kedua yaitu TTS tentang materi sosialisasi GIZI SEIMBANG. TTS ini dikerjakan oleh ibu-ibu peserta yang hadir dalam sosilisasi.  Fungsi dari games ini adalah untuk menilai seberapa paham peserta dapat memahami materi yang telah diberikan oleh narasumber. Dengan diadakannya sosialisasi ini diharapkan peserta sosialisasi dapat menerapkan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari agar mengurangi resiko terjadinya stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun