Pandemi COVID-19 telah masuk di Indonesia hampir satu tahun lamanya.Pandemi Covid-19 telah memengaruhi tatanan kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang, termasuk pemantauan kesehatan di pos pelayanan terpadu (posyandu).Terhitung Sejak Maret 2020, sejumlah posyandu tak beroperasi. Hal ini dinilai menghambat pemantauan perkembangan balita dan program pencegahan stunting pada anak-anak dan balita.Namun, beberapa kegiatan imunisasi tetap dilakukan oleh bidan dan petugas kegi dengatan yang bertugas di Desa Panggungroyom dengan cara langsung berkunjung ke rumah pasien.
Menanggapi betapa pentingnya pemantauan perkembangan balita sekaligus memastikan keberlanjutan program pencegahan stunting, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar posyandu dibuka kembali dengan memerhatikan protokol kesehatan.Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas, Rabu (5/8/2020).
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan mengatakan, "posyandu merupakan wadah pemantauan kesehatan serta tumbuh kembang bayi dan balita. Selain itu, kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui".Oleh Karena itu, di masa pandemi Covid-19, posyandu harus tetap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Akhirnya kegiatan posyandu di desa Panggungroyom beroperasi kembali dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.Posyandu di desa Panggungroyom dilakukan setiap 1 bulan sekali, tepatnya pada tanggal 19.
Kegiatan Posyandu sendiri jenis pelayanan kepada anak. Salah satu program utama posyandu adalah menyelenggarakan pemeriksaan bayi dan balita. Hal ini penting untuk memantau tumbuh kembang anak. Jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup penimbangan berat badan, penggukuran tinggi badan, dan lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh kembang, serta penyuluhan dan konseling tumbuh kembanganan. Manfaat Posyandu ialah memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.
KMS yaitu kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan. Pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan anak.
Imunisasi Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Macam imunisasi yang diberikan di posyandu adalah BCG untuk mencegah penyakit TBC, DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus,Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan,Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).
Peningkatan Gizi, Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk meningkatkan gizi balita. Peningkatan gizi balita di posyandu yang dilakukan oleh kader berupa memberikan penyuluhan tentang ASI, status gizi balita, MPASI, Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H