Mohon tunggu...
linda khoirotu rohmah
linda khoirotu rohmah Mohon Tunggu... Atlet - mahasiswa IAIN jember

gunakn waktumu dengan sebaik-baiknya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemuda Indonesia adalah Agen Perubahan

12 Desember 2019   21:23 Diperbarui: 12 Desember 2019   21:24 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai wilayah yang cukup luas daripada negara tetangga lainnya, karena wilayah yang luas itu Indonesia juga memiliki keragaman ras, suku bangsa, budaya, dan adat istiadat. 

Dari hal-hal diatas sebenarnya Indonesia bisa menjadi negara yang maju hanya saja titik kelemahannya terdapat pada Pemuda-Pemudi dan juga Masyarakat dan juga sistem Pemeritahan --Nya. Pemuda memiliki potensi yang sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang lebih baik kedepannya, karena pemuda adalah sumber semangat, mimpi, harapan, dan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengubah negara kita ini yaitu Indonesia.

Saat ini Indonesia sedang berada pada era Reformasi dan kondisi pada saat era Reformasi ini ditandai dengan beberapa fenomena yang ada di masyarakat, diantaranya adalah permasalahan di bidang, hukum, bidang politik, bahkan dalam masalah pendidikan. Semua itu bisa diatasi oleh sistem pemerintahan dan juga peran pemuda sangat berperan penting untuk menyelesaikan masalah diatas, jika seorang pemuda ingin menyelesaikan masalah seperti masalah yang telah disebutkan, maka seorang pemuda harus mempunyai pemikiran yang luas dan harus mempunyai kompetnsi yang baik.

Faktor yang mempengaruhi pemuda Indonesia tidak bisa berkembang:

Faktor Pendidikan

Sebenarnya banyak anak bangsa yang tinggal di pelosok desa yang memiliki kemampuan dan mempunyai banyak kreasi, tetapi mereka semua tidak bisa mengembangkannya hal ini dikarenakan oleh tingkat pendidikan dan masalah biaya. 

Banyak anak desa yang hanya pendidikannya hanya pada tingkat SMP atau bahkan tingkat SD,  sulitnya biaya kehidupan juga mempengaruhi mereka untuk tidak melanjutkan pendidikan nya, mereka sebenarnya mempunyai keinginan yang kuat untuk melanjutkan pendidikannya bahkan pada tingkat Universitas, tetapi pemerintah masih kurang memperhatikan mereka yang tinggal di pelosok,  jadi mereka hanya bisa melanjutkan pada pendidikan pada tingkat tertentu . 

Berbeda dengan mereka yang tinggal di kota besar mereka sudah difasilitasi oleh pendidikan yang cukup mapan sehingga tidak ada anak kota yang tidak bisa mengeyam pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, dan bagi mereka sebagian besar tidak memikirkan masalah biaya karena mayoritas dari mereka adalah orang yang berkecukupan.

Pembangunan Infrastruktur Yang Merata Hingga Ke Pelosok Daerah.

Jika ada yang berpendapat bahwa Infrastruktur tidak penting, kemungkinan orang itu belum pernah berkunjung ke pelosok daerah atau desa. Mereka orang kota tidak merasakan apa yang dirasakan oleh warga pelosok desa yang Infrastrukturnya tidak memadai, karena Infrastruktur yang tidak memadai ini akhirnya warga yang tinggal di daerah tersebut mengalami kesulitan untuk melakukan sebuah aktifitas seperti jembatan yang rusak namun tidak kunjung ada pembenahan dari pemerintah. 

Dan contoh yang lain yaitu sulitnya untuk mengakses internet, hal ini sangat berpengaruh pada setiap pemuda yang tinggal di desa itu karena mereka  tidak bisa mengakses internet dengan cepat dan akibatnya mereka tidak bisa mengetahui informasi yang sedang beredar, dan sebaliknya jika Infrastruktur di desa itu memadai maka keberuntungan dapat dirasakan oleh sejumlah  masyarakat dan para pemudanya, selain masyarakat bisa beraktifitas dengan aman dan lancar para pemuda juga bisa mengakses internet dengan mudah dan mereka bisa mengetahui informasi dan informasi itu bisa dikembangakan menjadi sebuah karya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun