Mohon tunggu...
Linda Biantoro
Linda Biantoro Mohon Tunggu... Administrasi - UNIVERSITAS PAMULANG

All Because Lillahi ta'ala

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Transformasi Manajemen SDM di Era Covid-19 dan New Normal

8 Juli 2021   20:24 Diperbarui: 8 Juli 2021   20:33 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assamualaikum wr.wb perkenalkan nama saya Linda Biantoro mahasiswa dari Universitas Pamulang yang berada dibawah Yayasan Sasmita Jaya dengan mengambil program studi S1 Akuntansi. Untuk memenuhi tugas yang diberikan Dosen Pengantar Manajemen atas nama Bpk. Rifkhan S.Pt., MM saya membuat artikel tentang :

PERAN TRANSFORMASIONAL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI ERA COVID-19 DAN NEW NORMAL

Munculnya pandemi Covid-19 menyebabkan masyarakat menjalankan gaya hidup baru di rumah saja (stay at home life Bab 1 Peran Transformasional Manajemen Sumber Daya Manusia di Era Covid-19 dan New Normal MANAJEMEN BISNIS DI ERA PANDEMI COVID-19 DAN NEW NORMAL 2 style) dalam menjalankan berbagai aktiftas sosial. Istilah Work From Home, Study From Home serta Pray From Home menjadi sebuah keharusan dan kelaziman dalam menghadapi masa awal pandemi Covid-19 ini. Dampak ikutan selanjutnya adalah munculnya banyak bisnis yang dijalankan dari rumah (stay at home business). Selanjutnya aktiftas bisnis tersebut yang semakin lama semakin meningkat menjadikan pergerakan ekonomi masyarakat yang berasal dari rumah semakin menguat (stay at home economy). Kondisi ini sangat sesuai untuk memasuki era baru, yaitu era New Normal dimana tuntutan untuk menyeimbangkan kondisi sosial dan hidup berdampingan dengan

Dalam penetapan New Normal ini, pemerintah memiliki acuan pemberlakuan jika kurva positif kasus Covid-19 sudah melandai artinya jumlah kasus cenderung mengalami penurunan, atau kurva yang menggambarkan tingkat kesembuhan masyarakat yang terkena Covid-19 mengalami peningkatan. Penerapan tatanan New Normal ini berlaku untuk semua manusia, pada tingkat individual, kelompok dan masyarakat. Dampak Covid-19 tidak hanya mempengaruhi ekonomi namun juga kesehatan bahkan nyawa manusia, maka untuk menjaga kelangsungan hidup manusia diharapkan bisa hidup berdampingan dan berdamai dengan Covid-19. Artinya perilaku produktif manusia dan organisasi harus tetap dilakukan, namun harus menyesuaikan dan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan seperti penggunaan masker, social distancing, sering mencuci tangan, pengecekan suhu tubuh di tempat tempat umum, dan lain lain.

Kementerian Kesehatan RI telah menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di tempat kerja perkantoran dan industri dalam mendukung keberlangsungan usaha pada situasi pandemi. Dengan adanya aturan tersebut, dunia usaha dan pekerja diharapkan segera memulai aktivitasnya di tengah-tengah pandemi. Aturan New Normal yang harus dipatuhi perusahaan diantaranya:

  • Perusahaan wajib membentuk tim penanganan Covid-19. · Perusahaan memberi kebijakan dan prosedur pekerja melapor setiap ada kasus dicurigai Covid-19. Tidak memperlakukan kasus positif sebagai suatu stigma
  • Pengaturan Work From Home dan Work From Offce. · Protokol kesehatan di tempat kerja untuk memastikan pekerja dalam kondisi tidak terjangkit Covid-19.
  • Meniadakan lembur, jika memungkinkan tiadakan shift tiga (waktu kerja yang dimulai pada malam hingga pagi hari) jika terpaksa maka pekerjanya harus berusia kurang dari 50 tahun.
  • Pekerja wajib menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah dan selama di tempat kerja serta jika memungkinkan pekerja diberikan vitamin C.
  • Pembersihan area kerja setiap 4 jam sekali terutama pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan kantor yang digunakan Bersama.
  • Mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja dan pembersihan flter AC.
  • Menyediakan handsanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70%.
  • Menyediakan sarana cuci tangan lalu memasang poster edukasi cara mencuci tangan yang baik dan benar, pengaturan jarak antar pekerja minimal 1 meter pada setiap aktivitas kerja, membiasakan pekerja mencuci tangan di tempat kerja setiap saat dan hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat sholat, alat makan, dan lain lain

Pelajaran dan Ketrampilan Baru Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) 

Covid-19 disamping memberikan dampak negatif kepada organisasi, ternyata juga memberikan pelajaran positif bagi khususnya departemen MANAJEMEN BISNIS DI ERA PANDEMI COVID-19 DAN NEW NORMAL 10 MSDM dan membangun sebuah ketrampilan baru.

Berikut ini adalah pelajaran yang bisa diambil hikmahnya oleh departemen MSDM.

  • Divisi MSDM harus terlibat aktif dalam memprediksi arus kas. Arus kas atau cash fow berfungsi untuk memprediksi jumlah dan ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa depan. Oleh karena itu, pengelolaan arus kas harus lebih diperhatikan sebagai langkah preventif yang bertujuan agar organisasi dapat bertahan dan berkembang selama pandemi Covid-19, terutama dalam pengelolaan SDM.
  • Melakukan redesign kerja, optimalisasi, dan efsiensi. Divisi MSDM harus memetakan kegiatan kegiatan mana saja yang harus diefsienkan dengan melakukan redesign kerja.
  • Analisis tingkat dampak keparahan. Hal ini penting untuk mengenali dan mempertahankan para pemain kunci di perusahaan. Serta menganalisis dampak keparahan terhadap karyawan dari sisi emosi, semangat, komitmen, dan loyalitas.
  • Melakukan peninjauan data-based karyawan kunci dan rencana suksesi, restrukturisasi, layoff, dan bentuk efsiensi lain. Hal ini penting untuk memperbaharui data-based karyawan sehingga jika ada kemungkinan pengurangan tenaga kerja, divisi MSDM segera bisa mendapatkan informasi yang akurat dan tepat.
  • Menghindari pengambilan keputusan secara tergesa-gesa dan tidak optimal. Dalam hal pengambilan keputusan di masa krisis Covid-19 manajer SDM harus memikirkan dampak jangka panjang baik bagi organisasi dan seluruh anggota organisasi.
  • Perubahan budaya dalam organisasi. Perubahan cara kerja akan membangun perubahan budaya dalam organisasi. Dalam proses perubahan budaya ini, seluruh anggota organisasi perlu dilibatkan, diinformasikan melalui komunikasi yang transparent dan jujur. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan (trust) dan menghindari konfik dan kesalahpahaman antar anggota organisasi.
  • Kemampuan dan ketrampilan dalam mengelola manusia dan strategi bisnis bagi departemen atau manajer MSDM dalam kaitannya peristiwa Covid-19 bisa disarikan sebagai berikut.
  • Information Asymmetry: peran strategis MSDM pada tata kelola informasi bagi organisasi. Manajer SDM diharapkan bisa mengelola informasi secara benar dan jujur serta tidak terpancing dengan berbagai informasi yang tidak jelas asal-usulnya sehingga tidak menyebarkan informasi yang tidak benar (hoax).
  • Separate Signal/Noise: Ditengah kondisi yang serba tidak menentu departemen HRM diharapkan mampu fokus hanya pada hal hal yang relevan bagi organisasi. Ini penting sekali kaitannya dengan kompleksitas peristiwa, informasi, sehingga pengambilan keputusan diharapkan akan efektif dan efsien.
  • Offce Guidance: manajer HRM mampu menjadi petunjuk dan menjelaskan kebutuhan talent, kepemimpinan dan organisasi. Talent: apakah organisasi sudah mempunyai karyawan yang tepat, dengan kemampuan yang tepat dan mengalokasikan pada tempat kerja yang tepat untuk memenangkan situasi pandemic Covid-19 seperti ini. Kepemimpinan: sudahkah organisasi memiliki leader baik sebagai pribadi atau pemimpin organisasi yang sesuai untuk mampu selamat dari badai krisis Covid-19 ini. Termasuk didalmnya bagaimana leadership mampu mengayomi secara spiritual/ regilious, menggandeng tenaga kerja yang didominasi generasi millennial, dan mampu menggunakan berbagai aplikasi digital di era ini. Organisasi: apakah organisasi memiliki budaya yang tepat untuk diterapkan di situasi ini untuk memenangkan pasar sekarang ini.
  • Anticipatory Solutions: HRM mampu bertindak cepat merespon perubahan. e. Social Citizenship: HRM mampu menjadi agen pendukung perubahan sosial organisasi yang memberikan kemanfaatan bagi kelangsungan hidup bumi dan alam (planet), manusia (people), dan politik (political). 
    • Penutup 

Pandemi Covid-19 memberikan dampak cukup besar bagi masyarakat. Yang paling nyata, virus ini mengubah cara manusia menjalani rutinitas atau New Normal. Sejak virus ini menjangkit di beberapa negara termasuk Indonesia, seluruh kegiatan di tempat umum ditiadakan. Seluruh aktivitas dibatasi dengan memberlakukan physical distancing seperti sekolah dan bekerja dari rumah. Namun, apabila seluruh kegiatan dibatasi, maka perekonomian nasional akan semakin babak belur. Untuk itu, masyarakat mulai mengubah perilaku sehari-hari. Bentuk perubahan atau transformasi baru inilah yang kemudian disebut New Normal. Singkatnya perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal tapi ditambah dengan penerapan protokol kesehatan.

Dalam rangka antisipasi lanjutan terutama kepada karyawan usai masa krisis penyebaran Covid-19 dan menjalani kehidupan New Normal, perusahaan perlu menyusun protokol baru yang harus dijalankan. Sehingga terjadi pergeseran peran terlebih pada divisi manajemen sumber daya manusia (HRM). Beberapa pergeseran peran dari HRM akibat pandemi yaitu, HRM harus memetakan kebutuhan kuantitas dan kualitas SDM, HRM harus terus menerus mensosialisasikan mengenai New Normal, dan HRM harus senantiasan menjaga kesehatan fsik, mental seluruh anggota organisasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus Covid-19 agar tidak menular kepada anggota organisasi.

Sekian Artikel saya

Terima Kasiih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun