Mohon tunggu...
Linda Afiya Safitri
Linda Afiya Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

It's an impossibility to be perfect but it's possible to do the best

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Anak Mempunyai Pembentukan Konsep, Logika dan Pengambilan Keputusan?

12 Maret 2022   22:18 Diperbarui: 13 Maret 2022   22:31 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak adalah titipan tuhan yang sudah diberi logika sejak ia lahir, tergantung kita bagaimana mendidik anak tersebut agar anak bisa bersosialisasi dan bereksplorasi dengan benar. Apakah anak mempunyai pembentukan konsep, logika, dan pengambilan keputusan? Jawabanya mereka semua punya masing-masing pada dirinya tetapi tidak semua yang diambil keputusanya oleh anak itu benar jadi kita sebagai wali atau orang tuannya harus tau mana yang benar dan tidak untuk kedepannya anak. Anak sudah dikaruniai otak untuk berpikir maka dari itu anak sudah bisa mengambil keputusan tetapi mereka belum tahu bahwa yang mereka ambil keputusannya itu baik untuk masa depannya atau malah sebaliknya.

Berpikir

Menurut Solso 2008 berpikir merupakan transformasi informasi oleh interaksi kompleks dari atribusi mental yang mencakup pertimbangan, pengabstrakan penalaran, penggambaran, pemecahan masalah logis, pembentukan konsep, kreativitas dan kecerdasan. Jadi dapat disimpulkan bahwa berpikir adalah transfer informasi oleh otak yang melibatkan pertimbangan, penalaran, penggambaran dan kecerdasaran kreativitas anak itu sendiri. Berpikir diajarkan oleh orang tua sejak anak masih dini karena otak tanpa adanya asahan atau arahan mereka tidak akan bekerja, maka dari itu irang tua berperan penting dalam pertumbuhan anak bukan hanya otak saja melainkan tumbuh kembangnya anak seperti gizi mereka tercukupi dan cara berpikir mereka agar tetap dijalurnya berpikir positif.

Ada pendapat yang mengemukakan bahwa berpikir ada 3 ide yaitu :

1. Berpikir adalah kognitif, namun keputusan diambil dari perilaku. Mungkin yang dimaksud dengan pernyataan diatas adalah perilaku atau tingkah laku yang kita lakukan kepada orang sekitar atau teman sebaya adalah penentu keputusan yang akan diambil nantinya atau bisa jadi apa yang orang lain lakukan kepada kita nantinya kita yang akan mengambil keputusan terkait dengan itu.

2. Berpikir merupakan proses yang melibatkan manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif, jadi berpikir adalah hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia karena kita dikaruniai akal pikiran untuk kita berpikir, jadi berpikir adalah proses yang melibatkan pengetahuan dalam sistem berpikir.

3. Berpikir bersifat langsung dan menghasilkan perilaku untuk mengatasi atau memecahkan suatu masalah. Berpikir adalah salah satu untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari kita karena tanpa adanya berpikir kita tidak bisa mengambil keputusan begitu saja tanpa berpikir dan memecahkan masalah harus dipikirkan dengan matang-matang.

A. Pembentukan Konsep

Pembentukan konsep adalah digambarkan dengan ide, mental, dan proses. Pembentukan konsep bisa disebut juga dengan mengasah sifat-sifat yang ada pada diri anak yang sesuai dengan ide mereka masing-masing. Pembentukan konsep ini memiliki ciri-ciri untuk sudut pandang kognitif.

1) Asosiasi

Asosiasi adalah teori pertama yang paling utama dan berpengaruh dalam pembentukan konsep, prinsip asosiasi ini juga disebut dengan asosiasisme, pembelajaran ini menerangkan tentang mengidentifikasi sebuah konsep yang bisa menguatkan pasangan yang tepat, yang kedua tidak ada penguatan sebuah konsep yang tidak ada penguatan dalam konsepnya  dan tidak ada respons sama sekali oleh stimulus. Asosiasi ini berarti tentang bagaimana proses sebuah konsep yang dapat menguatkan dan tidak bisa menguatkan pasangan yaitu stimulus dengan respons.

2) Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk pembentukan konsep yang memilih hipotesis atau strategi yang memilih konsep pemindaian dan pemusatan. Kurang lebihnya pengujian ini dapat dilakukan kalau  ada pemindaian simultan (partisipan mulai dengan seluruh hipotesis dengan mengeliminasi yang tidak dapat dipertahankan. Yang kedua adalah pemindaian berturut-turut pemindaian ini jika berhasil akan tidak akan mengganti hipotesis dengan hipotesis lain.

B. Logika

Berpikir adalah salah satu bentuk menusiawi yang terdapat dalam diri manusia pada umumnya, berpikir juga dimiliki anak sejak lahir bahkan sampai mereka dewasa sekalipun. Berpikir adalah menetukan ide atau isu yang akan mereka pikirkan sedangkan logika adalah ilmu berpikirnya.

Berpikir dengan logika hampir mirip mereka kembar namun tidak sama, logika ilmu untuk berpikir sedangkan berpikir adalah menentukan hal yang mereka lihat lalu mereka pikirkan seperti contoh berpikir, andi disuruh untuk beli garam ditoko tetapi ditoko dia lupa mau membeli apa mau tidak mau andi harus berpikir dulu sambi meng ingat-ingat apa yang ibunya tadi suruh beli ke toko. 

Logika mempunyai ciri khusus dalam pengertianya yang pertama adalah 

1) Penalaran Deduktif

Ada 4 yang mencakup dalam logika deduktif yang pertama,

a) kesimpulan relasional, berdasarkan perangkat logis dalam sebuah hubungan 

b) kesimpulan proposisional, berdasarkan koneksi

c) silogisme, berdasarkan pemberi sifat tunggal

d) menjumlahkan kesimpulan kuantitatif, berdasarkan lebih dari satu kesimpulan

2) Penalaran Silogistik

C. Pengambilan Keputusan 

Pengambilan keputusan biasanya dilakukan oleh orang dewasa tetapi anak kecil juga memiliki hak untuk mengambil keputusan hanya saja mereka belum bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk maka dari itu anak hanya edukasi saja dalam pengambilan keputusan itu adalah hal yang harus dipikirkan matang-matang.

 1) Penalaran Induktif 

2) Dukungan Neurosains Kognitif

3) Kerangka Keputusan

4) Mengukur Kemungkinan atau Probabilitas

Dikutip dari Irmanisa's 2017, Psikologi Kognitif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun