Guru merupakan unsur yang sangat penting dan tidak bisa diabaikan begitu saja dalam proses belajar mengajar, sebab guru dapat menetukan berhasil atau tidaknya sebuah proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan dan pengajaran perlu tersedianya guru yang qualified,artinya ialah disamping menguasai materi pelajaran, metode mengajar, juga mengerti tentang dasar-dasar pendidikan.Â
Dasar-dasar pendidikan amat sangat penting diketahui oleh seorang guru dalammelaksanakan tugasnya yang mulia sebagai pengajar atau pendidik, hal ini merupakan sebagai sarana untuk membangkitkan dan memotivasi siswa dalam proses belajar mereka. Walaupun penguasaan materinya sangat baik, akan tetapi tidak didukung oleh pengetahuan akan faktor-faktor didaktis, maka akan menimbulkan dampak sebuah hambatan dalam penguasaan materi bagi siswa terhadap apa-apa yang disampaikan oleh guru tersebut. Meskipun terhadap pengalaman belajar justru menjadikan guru lebih mudah dalam menyampaikan pelajaran disertai dengan penggunaan metode yang baik dan tepat.
Guru memiliki tugas, baik yang terikat dengan dinas maupun diluar dinas, dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan ada tiga jenis tugas guru, yakni :(a). Tugas dalam bidang Profesi, (b). Tugas kemanusian, (c). Tugas dalam bidang Kemasyarakatan.
Menyangkut tentang peran guru menurut Wahyudi (2012:120) terdapat
 beberapa peran guru :1)Guru sebagai pendidik (2) Guru sebagai pengajar (3) Guru sebagai pelatih (4)Guru sebagai penasehat (5) Guru sebagai pembaharu (6)Guru sebagai model dan teladan (7)Guru sebagai peneliti. Menurut Hamdani Bakran ADz-Dzakiey ada beberapa hal mendasari dari tugas dan tanggung jawab seorang guru, khususnya dalam proses pendidikan dan pelatihan
pengembangan kesehatan ruhani (ketakwaan), antara lain :
- Sebelum melakukan proses pelatihan dan pendidikan, seorang guru harus benar . benar telah memahami kondisi mental, spiritual, dan moral, atau bakat, minat, maka proses aktivitas pendidikan akan dapat berjalan dengan baik.
- Membangun dan mengembangkan motivasi anak didiknya secara terus . menerus tanpa ada rasa putus asa. Apabila motovasi ini selalu hidup, maka aktivitas pendidikan atau pelatihan dapat berjalan dengan dengan baik dan lancar.
- Membimbing dan mengarahkan anak didiknya agar dapat senantisa berkeyakinan, berfikir, beremosi, bersikap dan berprilaku, positif yang berparadigma pada wahyu ketuhanan, sabda, dan keteladanan kenabian.
- Memberikan pemahaman secara mendalam dan luas tentang materi Pelajaran sebagai dasar pemahaman teortis yang objektif, sistematis, metodologis, dan argumentatif.
- Memberikan keteladanan yang baik dan benar bagaimana cara berfikir, berkeyakinan, beremosi, bersikap, dan berprilaku yang benar, baik dan terpuji baik di hadapan Tuhannya maupun dilingkungan kehidupan sehari . hari.
- Membimbing dan memberikan keteladanan bagaimana cara melaksanakan ibadah . ibadah vertical dengan baik dan benar, sehingga ibadah . ibadah itu akan mengantarkan kepada perubahan diri, pengenalan, dan perjumpaan dengan hakikat diri, pengenalan dan perjumpaan dengan Tuhannya serta menghasilkan Kesehatan ruhaninya.
- Menjaga, mengontrol, dan melindungi anak didik secara lahiriah maupun batiniah selama proses pendidikan dan pelatihan, agar terhindar dari berbagai macam gangunaan.
- Menjelaskan secara bijak (hikmah) apa . apa yang ditanyakan oleh anak didiknya tentang persoalan . persoalan yang belum dipahaminya.
- Menyediakan tempat dan waktu khusus bagi anak didik agar dapat menunjang kesuksesan proses pendidikan sebagaimana diharapkan
Berdasarkan hasil penelitian, tugas,fungsi dan peran guru harus diperhatikan dan diterapkan demi mewujudkan guru yang professional dan melahirkan generasi muda yang akan menjadi penerus sesuai dengan cita-cita bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H