Mohon tunggu...
Lince Ritonga
Lince Ritonga Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Horass...\r\n\r\nAnak Medan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ke mana??

17 Desember 2014   19:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:07 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku seperti bukan diri sendiri, melangkah dengan pandangan dan harapan yang kosong
Seperti seekor merpati ditengah-tengah gurun
Ini sungguh belum terjawab ?

Sepanjang kenangan itu masih ada
Selama janji itu belum ternoda
Kini racun telah mulai merasuk hati

Bola mata hanya mampu berkaca-kaca
tampa sepatah kata
Diam, dan merasakan duri yang mulai tumbuh
Melihat tujuan itu mulai redup

Kemana?
Kemana akan kubawa?
Dimana aku menemukan Dewa cinta!
Aku ingin Menceritakan sebuah ilusi tentang sebuah kisah

Garam sudah seperti air mata yang jatuh perlahan
Tak ada rasa jua tak punyai rupa

Jika bintang tak bertemakan malam
Tidak juga sepaham dengan siang

Wahai Sang Dewa Dewi cinta
Jangan seperti ombak yang tersenyum bebas dipantai melayu sana

Aku ingin sebuah hati
Seperti saat pertama aku mengenal Cerita
Punyai alur dan ahir yang setia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun