Public figure yang merupakan pesohor tanah air tampaknya kian hari semakin kompetitif. Adanya media sosial seperti instagram dan youtube menjadi wadah pendukung bagi para pesohor tanah air untuk mempublikasi setiap sisi kehidupannya, terutama harta benda mewah yang mereka miliki.Â
Para artis, youtuber, dan pesohor tanah air lainnya berlomba-lomba untuk memamerkan kekayaan mereka dengan alih sudah bekerja keras untuk mendapatkan kekayaannya tersebut. Alasan ingin mendapat status sosial dimata masyarakat dan haus akan ingin selalu mendapat pujian menjadi faktor utama para pesohor tanah air memamerkan kekayaannya.
Jika ditelaah dari sudut pandang manusia, seseorang yang memamerkan hartanya tak lain sebenarnya mereka ingin selalu mendapat pengakuan. Mereka ingin dipandang dan diakui publik bahwa mereka adalah orang kaya sukses dengan segala pencapaianya. Namun disayangkan, tindakan tersebut menandakan ketidakmampuan mereka memahami hubungan sosial dan cara pandang terhadap sesuatu dengan benar.Â
Berbagai kesan yang ingin mereka sampaikan kepada khalayak yakni ingin agar terus meningkat kepopulerannya dan diakui keberadannya sebagai orang kaya. Sehingga motivasi tersebutlah yang memicu tindakan mereka untuk terus memamerkan harta dengan cara eksis di dunia maya. Â
Berbagai media sosial dialihfungsikan menjadi sarana memamerkan harta mereka. Hal tersebut tentu menuai kontroversi. Sebab memamerkan harta dianggap tidak etis dalam budaya masyarakat kita. Disamping itu, ada beberapa dampak yang ditimbulkan apabila pamer kekayaan menjadi sebuah kebiasaan yang menjadi sebuah ajang kompetisi dan konsumsi publik.
Timbulnya kecemburuan sosial dalam masyarakat menjadi dampak utama dari perilaku suka memamerkan harta ke publik. Pamer harta yang dilakukan oleh para publik figure dianggap tidak peka terhadap kondisi ekonomi dan sosial masyarakat. Berbagai kalangan yang menjadi pengikut mereka di media sosial menjadi sebuah tantangan tersendiri.Â
Tak sedikit masyarakat yang ingin tampil sama dengan idolanya kemudian melakukan hal diluar batas wajar, contohnya saja mereka melakukan tindakan kriminal dengan cara menipu dan menjadi penjahat hanya untuk mendapatkan apa yang dia mau, sebab tidak semua masyarakat yang menjadi pengikut artis atau para pesohor  tersebut merupakan kaum terdidik. Â
Jika pamer kekayaan sudah menjadi kebiasaan yang mengakar, maka tidak ada lagi rasa peka terhadap lingkungan sosial masyarakat. Untuk itu, seharusnya para pesohor mampu lebih sensitive lagi dan layaknya memberikan nilai-nilai bermanfaat positif  saja yang apabila diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat akan berdampak positif pula.
Disamping itu pula, aksi memamerkan harta dirasa sangat tidak memberi manfaat. Mayoritas masyarakat pasti terganggu dengan konten-konten yang hanya menonjolkan kemegahan dan kekayaan. Hal ini sesuai dengan tuturan Ade Armando,seorang pakar komunikasi mengatakan "aksi pamer harta yang kerap dilakukan sejumlah selebriti merupakan ancaman bagi Indonesia. Ini dianggap berkaitan dengan teladan yang salah, di mana keunggulan jika seseorang bekerja keras, justru diasosiasikan dari barang-barang yang dimiliki, sementara ketimpangan kaya-miskin di Indonesia masih sangat tinggi. Hal tersebut merupakan tidakan yang salah karena menghabur-hamburkan uang, bukanlah kegiatan yang memberi manfaat bagi banyak orang. Seharusnya para artis dan pesohor bersama  dalam membantu mensejahterakan masyarakat, bukan malah berfoya-foya dengan seringnya melakukan tindakan konsumtif yang tidak memberi manfaat bagi kesejahteraan  masyarakat.
Dalam hal ini, tidak semua kalangan artis dan para pesohor mengagungkan diri dengan memamerkan harta. Tidak sedikit diantara mereka yang lebih memilih mengalihkan uang mereka kepada hal yang bermanfaat dan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H