Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ular Hijau yang Kesepian

15 Desember 2018   20:36 Diperbarui: 15 Desember 2018   21:05 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : Dokumentasi Pribadi

"Aku lapar. Aku mau mencari makanan diantara tumbuhan padi," kata Uno dengan semangat dan berjalan cepat menuju tumbuhan padi di sawah tersebut. Belum sampai di sana, melihat induk jangkrik yang sedang rebahan.

"Hai, Bibi jangkrik," sapa Uno dengan ramah dan berharap mendapat balasan senyum ramah pula dari induk jangkrik tersebut.

Lalu, induk jangkrik pun berlari menjauh dari Uno dengan muka yang sangat ketakutan. Uno merasa sedih dan terpojok. Lalu Uno mengurungkan niatnya untuk mencari makan karena sudah tidak bernafsu makan lagi. Sedih dan kesepian yang selalu Uno rasakan setiap hari. Tidak ada yang mau menemani, apalagi bermain bersama.

"Hai, ular hijau kecil...! Kenapa kamu bersedih?" Kata seekor ngengat kecil tepat di depan telinga Uno.

Uno kesusahan melihat siapa yang mengajaknya bicara, karena ngengat tersebut sangat kecil.

"Hei ular hijau kecil. Aku di sini. Aku Nela si ngengat yang sangat kecil," Nela pun kembali memanggil Uno dan berharap kali ini Uno bisa melihatnya.

"Hai Nela! Kamu sangat kecil, sehingga aku kesusahan melihatmu. Aku Uno," jawab Uno dengan senang dan bergembira.

"Kenapa kamu bersedih, Uno? Apa yang membuatmu sedih?" Tanya Nela kemudian.

"Aku bersedih, karena semua yang ada di dekatku selalu menjauh dariku. Aku tidak tahu kenapa mereka begitu," jawab Uno dengan jujur.

"Mana Ayah dan Ibumu? Apakah mereka tidak menjelaskan semuanya kepadamu?" Nela pun kembali bertanya kepada Uno.

"Aku sebatangkara. Saat aku lahir, tidak ada siapapun di dekatku. Dan aku melakukan segala sesuatunya sendiri," jawab Uno dengan jujur, dan hal tersebut membuat Nela merasa iba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun