"Kami berharap penelitian ini tidak hanya berhenti sebagai wacana akademis, tetapi dapat diterapkan dalam aksi nyata," ungkap Nabila Natasya. Dia menambahkan bahwa kolaborasi antaragama dalam isu lingkungan dapat menjadi model kerja sama di bidang lain.
Konferensi ini menegaskan posisi UIN Walisongo sebagai pionir dalam mengintegrasikan nilai religius dengan aksi nyata pelestarian lingkungan. Melalui ICRE 2024, universitas ini membuktikan komitmennya dalam membangun dialog konstruktif antara agama dan sains untuk keberlanjutan planet.
Forum ini juga membuka peluang kerja sama internasional dalam pengembangan solusi lingkungan berbasis agama. Dengan pendekatan yang komprehensif dan inklusif, diharapkan dapat terbangun kesadaran global akan pentingnya peran agama dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan
walisongo.ac.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H