Mohon tunggu...
Lina Susanti
Lina Susanti Mohon Tunggu... Lembaga Sertifikasi Usaha -

Selanjutnya

Tutup

Money

Developing The Overall Audit Plan and Audit Program (Rencana Audit dan Program Audit Secara Keseluruhan)

4 Desember 2015   17:32 Diperbarui: 4 Desember 2015   17:53 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Developing The Overall Audit Plan and Audit Program

(Rencana Audit dan Program Audit Secara Keseluruhan)

Jenis-jenis Pengujian Audit

Dalam mengembangkan suatu rencana audit secara keseluruhan, auditor menggunakan lima jenis pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Pertama, auditor menggunakan prosedur penilaian risiko, selanjutnya keempat pengujian lainnya merupakan prosedur audit selanjutnya.

Prosedur penilaian risiko. Standar pekerjaan lapangan yang kedua mengharuskan auditor memahami entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internalnya, untuk menilai risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan klien. Bagaimana auditor melaksanakan prosedur untuk memahami bisnis dan industri klien ? Bagaimana auditor melaksanakan prosedur untuk menilai risiko inheren dan risiko pengendalian ? Bagaimana auditor melaksanakan prosedur untuk memahami pengendalian internal guna menilai risiko pengendalian ? Prosedur penilaian risiko dilaksanakan untuk menilai risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan. Sebagian besar prosedur penilaian risiko auditor dilakukan untuk memahami pengendalian internal.

Pengujian pengendalian. Pemahaman auditor atas pengendalian internal digunakan untuk menilai risiko pengendalian bagi setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. Untuk mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi guna mendukung penilaian itu, auditor melaksanakan pengujian pengendalian. Pengujian pengendalian baik secara manual amaupun terotomatisasi, dapat mencakup jenis-jenis bukti berikut :

  • Meminta keterangan dari personil klien yang tepat
  • Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan
  • Mengamati aktivitas yang berkaitan dengan pengendalian
  • Melaksanakan ulang prosedur klien

Auditor melaksanakan walkthrough sistem sebagai bagian dari prosedur untuk mendapatkan pemahaman guna membantunya menentukan apakah pengendalian telah berjalan dengan semestinya. Sebagai contoh adalah proses transaksi penjualan kredit. Pengujian pengendalian juga digunakan untuk menentukan apakah pengendalian tersebut efektif dan biasanya meliputi pengujian atas sampel transaksi. Jumlah bukti tambahan yang diperlukan untuk pngujian pengendalian tergantung pada dua hal :

  • Luas bukti yang diperoleh dalam memahami pengendalian internal
  • Pengurangan risiko pengendalian yang direncanakan

Pengujian substantif atas transaksi. Pengujian substantif adalah prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji dolar (sering disebut salah saji moneter) yang secara langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Auditor dapat mengandalkan pada tiga jenis transaksi , yaitu : pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis, dan pengujian rincian saldo. Pengujian substantif atas tansaksi digunakan untuk menentukan apakah keenam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi telah dipenuhi bagi setiap kelas transaksi. Dua dari tujuan untuk transaksi penjualan adalah ada transaksi penjualan (tujuan keterjadian) dan transaksi penjualan yang ada telah dicatat (tujuan kelengkapan). Jika yakin bahwa semua transaksi telah dijurnal dan diposting dengan benar, maka auditor dapat yakin bahwa total buku besar adalah benar.

Prosedur analitis. Prosedur analitis melibatkan perbandingan jumlah yang tercatat dengan harapan yang dikembangkan oleh auditor. Standar auditing mengharuskan hal itu dilakukan selama tahap perencanaan dan penyelesaian audit. Prosedur analitis juga dapat dilaksanakan pada audit saldo akun. Dua tujuan yang paling penting dari prosedur analitis dalam mengaudit saldo akun adalah :

  • Menunjukkan salah saji yang mungkin dalam laporan keuangan
  • Memberikan bukti substantive

Pengujian rincian saldo. Pengujian ini berfokus pada saldo akhir buku besar baik untuk akun neraca maupun laporan laba rugi. Penekanan utamanya adalah pada neraca. Contohnya meliputi, konfirmasi saldo pelanggan menyangkut piutang usaha, pemeriksaan fisik persediaan, dan pemeriksaan vendor tentang utang usaha. Pengujian atas saldo akhir sangat penting karena bukti-bukti biasanya diperoleh dari sumber independen dengan klien, dan dianggap dapat dipercaya. Pengujian rincian saldo dapat membantu dalam menetapkan kebenaran moneter akun-akun yang berhubungan dan karenanya merupakan pengujian substantif.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun