Hubungan Antara Jenis Pengujian dan Bahan Bukti
Beberapa faktor dapat mempengaruhi pilihan auditor atas jenis pengujian yang akan dipilih, termasuk ketersediaan delapan jenis bukti, biaya relatif dari setiap jenis pengujian, efektivitas pengendalian internal, dan risiko inheren.
Ketersediaan jenis bukti untuk prosedur audit selanjutnya. Masing-masing empat jenis prosedur audit selanjutnya hanya melibatkan jenis bukti tertentu (konfirmasi, dokumentasi, dan sebagainya). Hubungan atas prosedur audit selanjutnya dan jenis bukti :
- Lebih banyak jenis bukti, enam jumlahnya, yang digunakan untuk pengujian rincian saldo ketimbang jenis pengujian lainnya.
- Hanya pengujian rincian saldo yang melibatkan pemeriksaan fisik dan konfirmasi.
- Tanya jawab dengan klien dilakukan untuk setiap jenis pengujian.
- Dokumentasi digunakan dalam setiap jenis pengujian kecuali prosedur analitis.
- Pelaksanaan ulang digunakan dalam setiap jenis pengujian kecuali prosedur analitis, dengan satu pengecualian. Apabila auditor memeriksa dokumentasi sebagai bagian dari walkthrough mereka atas transaksi untuk memahami pengendalian internal, maka sering melakukan “pelaksanaan ulang” atas pengendalian itu untuk memastikan bahwa hal itu telah diimplementasikan.
- Rekalkulasi digunakan untuk memverifikasi keakuratan matematis transaksi apabila melaksanakan penjualan substantif atas transaksi dan saldo akun ketika melaksanakan pengujian rincian saldo.
Biaya relatif. Ketika auditor harus memutuskan jenis pengujian mana yang akan dipilih untuk memperoleh bukti yang tepat yang mencukupi, biaya bukti merupakan pertimbangan yang penting. Jenis pengujian yang tercantum berikut ini disusun menurut peningkatan biayanya :
- Prosedur analitis
- Prosedur penilaian risiko, termasuk prosedur untuk memahami pengendalian internal
- Pengujian pengendalian
- Pengujian substantif atas transaksi
- Pengujian rincian saldo
Metodologi Perancangan Program Audit
Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
- Memahami pengendalian internal
- Menilai risiko pengendalian yang direncanakan
- Menentukan luas pengujian pengendalian. Luas pengujian pengendalian ditentukan oleh ketergantungan yang direncanakan pada pengendalian.
- Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. (prosedur audit, ukuran sampel, item yang dipilih, penetapan waktu).
Pendekatan empat langkah untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi:
- Memberlakukan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi pada kelas transaksi
- Mengidentifikasi pengendalian kunci dan membuat penilaian pendahuluan atas risiko pengendalian
- Merancang pengujian pengendalian (prosedur audit, ukuran sampel, item-item yang dipilih, penetapan waktu)
- Merancang pengujian substantif atas transaksi (prosedur audit, ukuran sampel, item-item yang dipilih, penetapan waktu)
Metodologi untuk merancang pengujian rincian saldo-piutang usaha
- Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang usaha
- Menetapkan salah saji yang dapat ditolerir dan menilai risiko inheren untuk piutang usaha
- Menilai risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penagihan
- Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi untuk siklus penjualan dan penagihan
- Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo piutang usaha
- Merancang pengujian rincian saldo piutang usaha untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo (prosedur audit, ukuran sampel, item yang dipilih, penetapan waktu)
Ikhtisar Proses Audit