Mohon tunggu...
lina rahayu
lina rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menjahit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akses yang Setara dalam Dunia Pendidikan

22 Oktober 2024   12:13 Diperbarui: 22 Oktober 2024   12:31 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan proses pengembangan diri seseorang melalui pembelajaran, pengalaman,dan interaksi dengan lingkungan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap individu, sehingga dapat berkontribusi positif di lingkungan masyarakat. Pendidikan berperan penting dalam membentuk karakter , nilai-nilai moral, dan kepribadian seseorang.

 Pendidikan meningkatkan kesadaran siswa tentang isu-isu sosial, budaya, dan politik  mendorong mereka untuk menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.

Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan.  Pendidikan  yang setara bagi semua orang merujuk pada prinsip bahwa setiap indoividu, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, gender, atau kemampuan, memiliki hak untuk mengakses pendidikan yang berkualitas dan layak.  Pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan  kontek lokal ,ssehingga relevan bagi semua siswa.

 System pendidikan harus inklusif, sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan siswa dengan berbagai latar belakang dan kemmapuan, termasuk penyandnag disabilitas. Pendidikan yang setara bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan berdayaguna, dimana setiap individu dapat berkembang dan berkontribusi secara maksimal.

Semua orang harus memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan, baik di tingkat dasar, menengah maupun tinggi. Akses yang setara dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pendidikan kejuruan, jadi semua individu memiliki kesempatan untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan bakat dan minatnya, yang nantinya pendidikan ini akan dibutuhkan seseorang sebagai bekal ketika sudah masuk ke dalam dunia kerja.

 Isu  gender seringkali menjadi penghambat bagi individu untuk mengambil pendidikan kejuruan. Banyak orang yang masih terpengaruh oleh anggapan bahwa bidang tertentu seperti teknik atau otomotif lebih cocok untuk anak laki-laki. 

Sementara bidang lain seperti kesehatan dan pendidikan , dianggap lebih cocok untuk perempuan. Di beberapa lingkungan pendidikan kejuruan, siswa mungkin menghadapi diskriminasi atau pelecehan berbasis gender , hal ini akan membuat anak merasa tidak aman dan tidak diterima. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya pendekatan yang holistik, termasuk kampanye kesadaran, program mentoring, dan kebijakan pendidikan yang inklusif. 

Dengan memberikan lingkungan yang mendukung dan mengharagai keberagaman, kita dapat memberikan ruang yang luas bagi semua individu untuk mengejar pendidikan kejuruan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun