Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pendekatan Problem Based Learning

Mengapa Praktik ini penting untuk dibagikan 

Praktik ini penting untuk dibagikan karena :  

• Sebagai dokumentasi penulis bahwa pernah melakukan best practice yang bisa digunakan sebagai bahan evaluasi untuk pembelajaran ke depannya supaya lebih baik.
• Menjadi referensi dan solusi bagi guru lain serta pihak lain yang mengalami permasalahan serupa yaitu rendahnya motivasi belajar matematika.

Peran dan Tanggung jawab Penulis dalam Praktik ini :

• Sebagai guru merasa terpanggil untuk bertanggung jawab  mencari solusi ketika mendapati peserta didik memiliki motivasi yang rendah terhadap pelajaran matematika. Sebagai guru saya ingin mencari solusi supaya tercipta pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran..
• Selain sebagai guru, saya juga berperan dan bertanggung jawab sebagai peneliti dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah meneliti dan menemukan solusi dengan memilih model pembelajaran yang inovatif  yaitu menerapkan model problem based learning dengan pendekatan saintifik berbasis TPACK. Saya juga bertanggung jawab untuk melaksanakan metode dan model pembelajara inovatif  di sekolah tempat saya bertugas sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik

TANTANGAN 

Tantangan untuk Mencapai Tujuan :

• Mempersiapkan perangkat pembelajaran inovatif dengan menggunakan model problem based learning dengan pendekatan saintifik berbasis TPACK. (RPP, instrumen penilaian, LKPD, bahan ajar, power point dan google sites) dengan waktu yang singkat.
• Persiapan kelas harus agak ekstra tenaga dengan melakukan pengarahan kepada peserta didik yang akan menjadi model dalam rencana aksi 1.
• Pelaksanaan  jadwal rencana aksi 1 bersamaan dengan PAS (Penilaian Akhir Semester) sehingga harus menunggu peserta didik menyelesaikan ujiannya.  
• Masih ada peserta didik dalam kelompok yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena kurang kerjasama dan kurang peduli
• Peserta didik belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas, masih terlihat canggung dan grogi.
• Menerapkan metode dan model pembelajaran inovatif dan tepat bagi peserta didik sesuai dengan materi yang akan dipelajari
• Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik

Warga sekolah yang terlibat 

Warga sekolah yang terlibat dalam aksi ini yaitu :

1. Peserta didik : sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran.

2. Rekan Guru yang membantu dalam proses persiapan kelas. (Saeful Ramadhan).

3. Rekan Tata Usaha yang membantu dalam pengambilan gambar. (Budi Prasetyo).

4. Kepala sekolah yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan PPL di sekolahnya