Permasalahan Corona Viruses Disease 2019 (Covid-19) yang terjadi hampir di seluruh dunia dan mulai masuk di Indonesia sejak maret 2020 belum terselesaikan hingga sekarang. Pandemi ini memengaruhi berbagai sektor kehidupan diantaranya dalam bidang pendidikan seperti kendala dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat, kendala komunikasi orang tua dan guru serta kendala penggunaan teknologi dalam pembelajaran (Agustin et al. 2020).Â
Hal tersebut menyebabkan kebijakan menteri pendidikan dan kebudayaan RI No.3 Tahun 2020 dan Surat Edaran No 4 tahun 2020 masih diberlakukan hingga sekarang. kebijakan tersebut dikenal sebagai kebijakan belajar jarak jauh dalam jaringan (daring) atau online learning. Pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan gadget, laptop atau smartphone.
PAUD merupakan salah satu jenjang pendidikan yang merasakan dampak penerapan kebijakan belajar di rumah. Anak usia dini belajar dengan cara mengamati kemudian mencontoh, melakukan eksperimen berulang kali sehingga anak dapat menemukan pembelajaran (discovery learning) dalam kegiatan bermain.
Selama Pandemi ini, tugas mendidik anak yang awalnya dilakukan oleh guru di sekolah, sehingga mengalami pengurangan peran guru dengan hanya menjadi perencana kegiatan dan penilai hasil pembelajaran, sementara untuk proses pelaksana pembelajaran diimplementasikan oleh orang tua di rumah melalui WhatsApps, sebuah aplikasi yang populer digunakan oleh orang tua anak.Â
Persiapan yang dilakukan guru untuk proses pembelajaran dimulai dari rencana pembelajaran, mengkomunikasikan dengan orang tua, dan fasilitas pendukung lainnya (Ayuni et al. 2021).Â
Sedangkan orang tua mendampingi sekaligus membimbing anak belajar di rumah kemudian hasil belajar anak dilaporkan ke guru untuk dinilai dan dievaluasi (Hewi dan Asnawati 2020). Adapun pelaksanaan pembelajaran selama pandemi ini dilakukan dengan beragam aktivitas diantaranya penugasan dari pihak sekolah, kunjungan ke rumah anak (home visit) dan laporan kegiatan harian anak.Â
Adapun berbagai kendala yang dihadapi selama aktivitas BDR baik yang disebabkan oleh gangguan fasilitas internet, perilaku anak selama proses belajar dan kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar. aktivitas belajar dari rumah yang telah berlangsung lebih dari tujuh bulan menyebabkan sebagian besar anak mengalami berbagai masalah dalam proses belajar.
Permasalahan dalam belajar online diantaranya anak tidak berminat mengikuti pembelajaran, malas mengerjakan tugas, kesulitan konsentrasi serta tidak mau mendengarkan nasehat orang tua.Â
Beberapa anak menganggap pembelajaran online tidak menarik, membosankan dan bertambahnya rasa frustasi dan kebingungan, perilaku anak yang tidak disiplin saat jadwal belajar. Berdasarkan wawancara dengan orang tua, mereka merasa kesulitan dalam menghadapi perilaku anak yang tidak patuh saat belajar. Sehingga orang tua perlu menasehati dan membujuk anak agar mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Adapun kendala yang dihadapi oleh orang tua selama BDR juga turut memengaruhi keefektifan proses belajar anak. Kendala lain, orang tua merasa kurang optimal dalam mendampingi anak selama BDR karena kurang paham materi pelajaran dan kelelahan dalam menjalankan multi peran. Sehingga hal tersebut berpengaruh pada manajemen waktu orang tua dalam mendampingi anak belajar, mengasuh anak lainnya dan mengelola pekerjaan rumah.
Dalam hal pendampingan belajar anak, ibu bertanggung jawab lebih besar dibandingkan ayah karena sebagian besar waktu ibu berada di rumah berbeda dengan ayah yang harus bekerja dan berada di luar rumah. Berbagai peran tersebut menyebabkan orangtua dalam hal ini ibu sebagai pihak yang paling rentan mengalami kelelahan dalam menjalankan perannya dan berdampak pada pola asuh terhadap anak.