Mohon tunggu...
Herlina Butar
Herlina Butar Mohon Tunggu... Administrasi - LKPPI Lintas Kajian Pemerhati Pembangunan Indonesia

Cuma orang yang suka menulis saja. Mau bagus kek, jelek kek tulisannya. Yang penting menulis. Di kritik juga boleh kok. Biar tahu kekurangan....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya, Bangun-bangun Gedungkah?

27 Maret 2016   14:06 Diperbarui: 2 April 2016   20:54 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jakarta, Lintas Rakyat.

Tertarik sebaris kalimat nakal dari ALIFURRAHMAN tentang Menteri Desa Tertinggal, saya jadi tertarik untuk memahami makna "Menteri Desa Tertinggal" dengan nama jabatan lengkap "Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi"

Ini bisa berarti banyak...

Apakah menteri ini harus membangun desa-desa menjadi desa tertinggal?, atau

Apakah menteri ini harus menggusur desa-desa tertinggal, lalu diisi dengan para pengusaha? atau apa?

Inilah fakta di hadapan kita.

 

Negeri indah, matahari bersinar setiap pagi, tanah subur, kekayaan alam melimpah ruah. Sekarang ditambah lagi pembangunan Indonesia yang luar biasa. Bermunculan gedung menjulang tinggi, kantor megah, bertebaran pabrik, mall, tempat hiburan, trotoar bagus pedestrian lebar dan hotel-hotel hebat. Harusnya, berarti rakyat Indonesia sudah subur makmur, gemah ripah loh jinawi. Harusnya, selaku tuan rumah, rakyat Indonesia adalah pemilik dari kehebatan negeri yang kaya-raya tiada duanya ini.

Benarkah demikian?

 Mungkin tiada bosan saya mengutip pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, alinea ke 4.

Kali ini, saya mengutip alinea 3 dan 4, agar bagi yang mengerti bahasa Indonesia bisa memiliki pemahaman yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun