Mohon tunggu...
Herlina Butar
Herlina Butar Mohon Tunggu... Administrasi - LKPPI Lintas Kajian Pemerhati Pembangunan Indonesia

Cuma orang yang suka menulis saja. Mau bagus kek, jelek kek tulisannya. Yang penting menulis. Di kritik juga boleh kok. Biar tahu kekurangan....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pertemuan AHY dan Gibran, Sepatu Simbol Ketidakadilan Media Massa

11 Agustus 2017   18:34 Diperbarui: 14 Agustus 2017   14:48 10762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, mengapa  sekarang saat Jokowi jadi Presiden, media massa "genit" dengan sibuk mengangkat berita tentang "printil-printil" tersebut kepada publik.

sumber: tabloidbintang.com
sumber: tabloidbintang.com
Harus bagaimana seorang Jokowi ini menjadi Presiden? Harus bagaimana pula Gibran, Kaesang dan Kahyang Ayu menjadi anak-anak Presiden. Apakah mereka harus bersikap seperti Tutut, Tommy Soeharto, Titiek atau seperti Ibas dan AHY?

Apakah ibu Iriana memakai tas murahan agar kelihatan miskin dan merakyat? Atau sekalian pake tas kresek saja?

Bukankah Joko Widodo juga seorang pengusaha meubel yang sebelum menjadi Presiden bukanlah seorang yang miskin dan tidak punya apa-apa?

Mengapa dengan kesederhanaan beliau, media massa membidikkan "bantalan-bantalan peluru" yang seolah beliau harus berlagak miskin?

Gesture AHY seolah boleh-boleh saja karena AHY anak jendralkah? || suara.com
Gesture AHY seolah boleh-boleh saja karena AHY anak jendralkah? || suara.com
Seingat saya, selama SBY jadi Presiden, tak pernah ada yang mengangkat harga sepatu, harga baju, atau harga tas ibu Ani Yudhoyono saat itu.

Mungkin media massa malas menceritakan yang lain-lain yang lebih penting dalam pelaksanaan tugasnya sebagai Presiden sehingga lebih "gurih" menyuguhkan berita-berita pincang yang seolah menyudutkan Gibran serta mempertontonkan boroknya dunia jurnalis.

Jika begitu, kenapa berita-berita model begini tidak pernah disajikan pada masa pemerintahan Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY yang menjadi Presiden hingga 2 kali masa jabatan.

Saya tidak pernah mengerti...

Herlina Butar-Butar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun