Masa anak pada usia 0 sampai 6 tahun merupakan masa perkembangan yang paling penting bagi anak, dapat dikatakan masa ini adalah masa pertumbuhan bagi anak. Anak akan bertumbuh pengetahuan dan ketrampilannya. Tentu hal tersebut harus diberi fasilitas dan rangsangan oleh orang-orang disekitarnya. Dalam mengembangan aspek nilai dan moral seorang giri memilki peranan yang besar pada anak saat berada didalam kelas terutama dalam membedakan perilaku baik dan buruk. Guru dapat memberikan arahan mengenai perilaku yang baik dan akibat dari perilaku yang buruk
Pada masa kanak-kanak akhir atau biasanya terjadi pada masa anak usia sekolah SD merupakan masa dimana anak mulai menunjukan perkembangan moral yang ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma dan etika yang berlaku didalam masyarakat. Peranan yang dimilki oleh guru sangat penting dalam proses pembentukan karakter peserta didik disekolah. Guru memilki kewajiban untuk mengenalkan kepada peserta didik mengenai nilai-nilai agama dan memberikan pengarahan tentang hal-hal yang terpuji dan tercela.
Di Indonesia karakter generasi muda memang sangat memprihatinkan. Dimana kondisi moral atau akhlak generasi muda yang rusak atau hancur. Hal ini ditandai dengan maraknya seks bebas dikalangan remaja ( generasi muda ), semakin banyaknya peredaran narkoba di kalangan remaja, tawuran antar pelajar, peredaran foto dan video porno pada kalangan pelajar dan sekitarnya. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya penanaman moral pada anak pada saat mereka masih berusia dini, sehingga mereka tidak dapat bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dengan baik.
Pembentukan karakter siswa, sebenarnya dimulai dari orang-orang terdekat di dalam dirinya yaitu keluarga.keluarga memegang peranan penting dalam membentuk karakter anak. Figure seorang ayah maupun kedekatan anak dengan ibunya merupakan faktor penting dalam pembentukan karakter anak. Pada masa kanak-kanak akhir perkembangan moral anak ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Perkembangan moral terlihat dari perilaku moralnya didalam masyarakat yang menunjukan kesesuaian dengan nilai dan norma yang telah disepakati dalam masyarakat. Pola moral ini banyak dipengaruhi oleh pola asuh dari orang tua maupun perilaku dari orang-orang disekitarnya. Pada masa kanak-kanak akhir yaituusia anak-anak SD (usia 7-12 tahun) sudah semakin luas lingkungan pergaulannya. Anak sudah banyak bergaul dengan orang-orang
di luar rumah, yaitu dengan temanbermain di sekitar rumah, dengan teman di sekolah. Masyarakat mengharapkan agar anak menguasai dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya agar diterima dengan baik oleh masyarakat.
Pada masa kanak-kanak akhir menurut piaget anak berada pada operasi konkrit yaitu hanya berpikir tentang sesuatu yang logis terhadap obyek yang konkret.Pada masa ini anak mulai berkurang rasa egonya sehingga sifat sosialnya mulai muncul didalam diri anak. Anak mulai dapat menjaga barang-barangnya sendiri dan dapat berinteraksi secara lancer dengan orang lain dengan adanya interaksi yang nyata.Menurut Piaget, antara usia 5 sampai 12 tahun konsep anak mengenai keadilan sudahberubah. Pengertian yang kaku tentang benar dan salah yang telah dipelajari dariorang tua menjadi berubah. Piaget menyatakanbahwa relativisme moral menggantikan moral yang kaku. Misalnya, bagi anak usia 5 tahun, berbohong adalah hal yang buruk. Piaget berpendapat bahwa anak yang lebih muda ditandai dengan moral yang heteronomous. sedangkan anak pada usia 10 tahun mereka sudah bergerak ke tingkat yang lebih tinggi yang disebut moralitas autonomous. Sedangkan menurut kolhberg tingkat kedua dari perkembangan moral masa ini sebagai tingkat moralitas dari aturan-aturan dan penyesuaian konvensional. Didalam tahap pertama dari tingkat iniadalah yang biasanaya disebut dengan moralitas anak baik, anak akan mengikuti peraturan untuk mengambil hati orang lain dan untuk mempertahankan hubungan-hubungan yang baik dengan orang-orang disekitarnya, dalam tahap kedua menurut kolhberg apabila kelompok sosial menerima peraturan-peraturan yang sesuai bagi mereka semua anggota kelompok yang telah disepakati bersama , maka ia harus ikut menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan tersebut untuk menghindari penolakan kelompok dan celaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H