Mohon tunggu...
Lina Savangah
Lina Savangah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bekal untuk Anakku

13 April 2015   09:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:11 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BEKAL UNTUK NANAKKU

anak merupakan anugerah Tuhan yang maha esa, maka dari itu anak harus dijaga dan dirawat dengan penuh kasih sayang serta diajarkan berbagai macam ketrampilan agar hal tersebut dapat menjadi bekal dalam setiap perjalan hidupnya nanti. Lingkungan keluarga merupakan aspek terbesar yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, maka dari itu keluarga harus memberikan dasar yang kuat agar anak dapat berkembang dan mengikuti peraturan-peraturan yang ada dengan baik saat ia berada ditengah-tengah masyarakat.

moral merupakan suatu aspek yang sangat penting yang dibutuhkan oleh anak agar dapat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang telah disepakati bersama dalam masyarakat. Moral sendiri secara etimolgis berasal dari kata mos dalam bahasa latin yang artinya “tata cara” atau “adat istiadat”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia moral diartikan sebagai ‘ahklak’ ‘budi pekerti’ atau ‘susila”. Maka dari itu perkembangn moral anak merupakan hal yang sangat penting dan harus ditanamkan sejak anak berusia dini.

Ada beberapa sumber ajaran moral ysng dapat dijadikan sebagai pedoman bagi orang tua maupun lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yang pertama adalah agama, agama merupakan ajaran-ajaran tentang kebaikan. Agama tidak hanya mengajarkan beribadah kepada Tuhan saj tetapi juga saling menjalin hubungan baik denga sesama manusia. Yang kedua adalah hati nurani, aspek ini merupakan sumber moral yang paling berpengaruh karena hati nurani merupakan aspek yang membedakan yang baik dan buruk. Yang ketiga adalah adat istiadat dan budaya, sebagaimana peribahasa dimana bumi pijak dimana langit dijinjing jadi semua manusia harus dapat menempatkan dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan tempat dia tinggal. Menurut kolhberg tahap perkembangan moral dibagi menjadi tiga yaitu :

Tingkat pra konvensional

Tahap 1 : yaitu orientasi hukuman dan kepatuhan

Tahap 2 : orientasi relativis oriental

Tingkat konvensional

Tahap 3 : orientasi masuk kedalam kelompok anak baik atau anak manis dimana menjadi nak baik erupakan sesuatu yang dianggap membanggakan dan dianggap penting.

Tahap 4 : orientasi hukuman dan ketertiban

Tingkat pasca konvensional

Tahap 5 : orientasi kontrak sosial legalistik

Tahap 6 : orientasi etika universal

Tingkatan pra konvensional adalah tingkatan penalaran moral yang kebanyakan dicapai oleh anak dibawah usia 9 tahun dan sebagian remaja dan para pelaku tindak kriminal baik remaja maupun dewasa.Tingkatan konvensional adalah tingkatan penalaran moral ang kebanyakan telah dicapai oleh remaja dan orang dewasa.Tingkatan pasca konvensional adalah tingkatan penalaran moral yang biasanya dicapai oleh orang dewasa awal yaitu setelah usia 20 tahun atau pada tahap remaja akhir.

Tentunya dalam perkembangan nya anak harus mendapat teladan yang baik agar anak dapat berperilaku sebagaimana aturan yang ada didalam masyarakat. Karena anak yang masih berumur dini ibarat kertas putih yang maih polos dan bersih, tinggal bagaimana para orang tua membuat berbagai macam catatan maupun gambar bagi anak tersebut. Sebagai contoh anak yang keluarga mengajarkan tentang islam dengan ajaran agama dengan baik maka anak tersebut juga akn menjadi anak yang dapat mengamalkan ajaran agama dengan baik dan benar. Selain itu orang tuam juga harus tetap memantau tumbuh kembang anak dengan baik, karena setelah anak beranjak tumbuh nanti perkembangn pola piker dan perilakunya ajkan dipengaruhi oleh ligkunan dimana dia setiap hari berinteraksi, seprti lingkungan sekolah dan lingkungan bermain. Disekolah seorang guru juga harus mengembangkan dan memantau perkembangan peserta didiknya, karena disekolah anak akan mulai berinteraksi dengan lingkungan masyarakat. Guru jugs harus mengajarkan tentang kebaikan dan moral yang baiksehingga dapat mencetak generasi penerus bangsa yang tidak hanya pintar tetapi juga memiliki kepribadian yang unggul dan dapat membangun bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Karena anak-anak merupakan tunas-tunas muda yang akan menjadi cikla bakal dalam pembangunan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun