Mohon tunggu...
Lina Savangah
Lina Savangah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Malaikat-Malaikat Perubahan

9 April 2015   10:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:20 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

MALAIKAT-MALAIKAT PERUBAHAN

Negara Indonesia merupakan Negara yang berdemokrasi dimana kekuasaan tertinggi Negara berada ditangan rakyat. Merujuk dari arti demokrasi sendiri yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jika menjiwai lebih dalam makna dari kata demokrasi sendiri dapat diambil kesimpulan bahwa setiap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah harusnya merupakan kabijakan yang dapat menguntungkan atau paling tidak mensejahterakan rakyat. Tetapi pada kenyataanya yang kita lihat sekarang adalah bagaimana rakyat semakin menderita dengan setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

Sebagai kaum muda seharusnya kita ikut ambil bagian dalam mengawasi pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Karena kaum muda memilki kekuatan untuk dapat mempengaruhijalanya pemerintahan di Indonesia. Sebagaimana soekarno hanya membutuhkan sepuluh pemuda untuk dapat menggoncang dunia. Fakta menunjukan bagaimana hebatnya pemuda sehingga dengan kekuatannya dapat menumbangkan rezim yang sudah berkuasa lebih dari tiga dasawarsa. Itu kekuatan pemuda pada masa itu, pada masa sekarang? Pemuda sekarang lebih senang berhura-hura menghambur-hamburkan uang. Mereka lebih senang bermain tanpa memperdulikan orang lain. Sifat individualistik semakin merajalela di kalangan pemuda jaman sekarang. Semakin rusaknya moral pemuda dapat dilihat dari banyaknya kasus-kasus yangmenimpa anak-anak remaja sekarang, seperti pemakaian narkoba, kekerasan bahkan tawuran antar pelajar sudah semakin marak dikalangan remaja. Dan mirisnya kita sebagai remaja malah menikmati itu. Pergeseran budaya dan peradaban yang dialami generasi muda ini memang harus kita antisipasi agar nilai-nilai dan semangat pemuda yang sesungguhnya dapat tergugah.oleh karena itu kita membutuhkan faktor-faktor pendukung baik ekternal maupun internal jiwa pemuda tersebut. Mulai dari orang tua, pendidik di sekolah maupun dari lingkungan masyarakat. Agar fakta tentang pergeseran budaya dan peradaban tidak mematikan sendi-sendi moral kebudayaan, seperti budaya membaca,menulis,berdiskusi dan aksi yang seharusnya dilakukan oleh pemuda.

Jika dikaji dari berbagai aspek maka aspek pendidikan memilki peranan yang penting bagi tumbuh kembangnya kesadaran akan berbangsa dan bernegara. Karena di dalam pendidikan potensi-potensi pemuda dapat dikembangkan untuk dapat memerangi setiap bentuk penghianatan, maupun pembodohan yang dilakukan terhadap rakyat. Pendidikan merupakan jembatan bagi para pemuda untuk dapat mengasah kemampuan dan pengetahuannya agar dapat berguna bagi bangsa dan Negara. Selain itu pemuda merupakan pahlawan garda terdepan bagi para kaum tertindas yang semakin hari semakin berada pada kungkungan kekuasaan yang tidak mengenal ampun menguras dan memiskinkan harta rakyat. Rakyat yang semakin bodoh dan tidak perduli terhadap perkembangan politik akan semakin terbawa permainan dari penguasa yang setiap hari semakin “kinclong” saja penampilannya. Hal tersebut tentu sangat memprihatinkan, dengan perbedaan yang begitu ,mencolok tersebut harusnya kita menyadari bahwa memang ada yang tidak beres didalam pelaksanaan demokrasi di Negara kita tercinta ini.

Menurut alexis de toqueville “setiap generasi adalah manusia baru yang harus memperoleh pengetaahuan, mempelajari kemampuan dan mengembangkan karakter public maupun privat yang sejalan dengan demokrasi. Sikap mental ini harus dibiasakan melalui bahasa dan kajian serta kekuatan keteladanan. Demokrasi bukan mesin yang akan berfungsi dengan sendrinya tetapi harus secara sadar direproduksi dari generasi ke generasi“. Oleh karena itu untuk menjaga kebutuhan dan keselamatan demokrasi kedepannya kaum muda diharapkan dapat bangkit untuk melawan kesewenang-wenangan para elit dan korporasi di Negara ini.kaum muda harus mengawal dan memberikan sosialisasi politik serta mengajak rakyat untuk turut serta mengawal pelaksanaan demokrasi dalam Negara Indonesia ini. Sehingga tujuan untuk dapat melahirkan demokrasi yang jujur, bersih dan berkualitas serta melindungi hak-hak rakyat dapat terwujud. Pemuda harus serius dalam mendorong perubahan dan diharapkan berpartisipasi secara penuh dalam menopang lajunya demokrasi. Tetapi kaum muda tidak boleh hanya menghujat pemerintah dan mengidolakan kaum tua yang sudah tidak produktif lagi. Tetapi kaum muda dapat menjadi pengerak dari perubahan-perubahan yang terjadi di Indonesia. begitu diharapkannya peran dan kesadaran kaum muda tentang upaya penegakan demokrasi di Indonesia. kaum muda diharapkan dapat lebih terbuka, dinamis dan tidak hanya berfikir yang konservatif saja, tetapi dapat diandalkan untuk menjadi generasi penerus bangsa yang produktif yang dapatdan mampu memperjuangkan kepentingan rakyat. Bukan menjadi generasi muda yang menjadi penghambat maupun penghamba dari demokrasi yang salah. Apalagi menjadi generasi muda yang terkurung dalam kesombongan dan kekerdilannya berpikir bahwa dirinya yang paling hebat. Karena sesungguhnya kekuatan demokrasi berada dipundak seluruh anak negeri bukan hanya pada sekelompok orang saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun