Bjorka terkenal di kalangan masyarakat Indonesia karena sosok ini telah membocorkan data-data penting yang dimiliki oleh lembaga di Indonesia.
Bjorka pertama kali muncul ke media sosial membocorkan data pelanggan Tokopedia dalam situs breached.to pada April 2020. Data tersebut antara lain adalah User ID, Password Hash, E-Mail, hingga nomor telepon.
Pada tanggal 6 September 2022 Bjorka kembali menjadi sorotan publik karena telah membocorkan data milik Perusahaan Listrik Negara (PLN), IndiHome, Komisi Pemilihan Umum (KPU), hingga kebocoran 1,3 miliar atau lebih tepatnya sebanyak 1.304.401.300 data kartu registrasi SIM prabayar (Bestari, 2022). Setelah Ramai di perbincangkan, sosok Bjorka kali ini pun diduga kembali telah membocorkan data milik BPJS Ketenagakerjaan.
Kabar tersebut berasal dari postingan Twitter @p4c3ng3 yang di upload pada Senin, 13 Maret 2023. Dari kutipan akun tersebut, hacker Bjorka diduga membocorkan data milik BPJS Ketenagakerjaan pada 12 Maret 2023.
Tidak main-main, kali ini Bjorka membocorkan data BPJS Ketenagakerjaan dengan jumlah mencapai 5 GB dan terdapat juga 100 ribu sampel data yang diduga didapat dari Provinsi Aceh. Data-data tersebut dibanderol dengan harga RP 154 juta, dan dirinya menerima pembayaran dalam bentuk bitcoin (Anam, 2023). Data yang dibocorkan tersebut tercantum beberapa informasi pribadi meliputi nama lengkap pengguna, NIK, tanggal lahir, alamat pengguna, e-mail, dan jenis perusahaan yang menjadi pengguna BPJS Ketenagakerjaan (Mahya, 2023).
Untuk membuktikan kebenaran data tersebut akun Twitter @p4c3ng3 mencoba mencari nomor telepon dari data sampel dengan aplikasi "GetContact" dan ternyata beberapa dari sampel yang ia coba menemukan kecocokan. Akan tetapi ada beberapa data yang tidak cocok antara nama pengguna dengan nomor telepon yang digunakan.
Hingga saat ini dari pihak BPJS Ketenagakerjaan menyatakan bahwa mereka sedang melakukan kroscek atas dugaan peretasan oleh sosok Bjorka tersebut melalui tim IT internal milik BPJS Ketenagakerjaan. "Bersamaan dengan itu, kami juga melakukan peningkatan keamanan sistem teknologi informasi sebagai tindakan preventif", imbuh @BPJSTKInfo dari akun Twitternya.
Berikut ini beberapa tips bagi masyarakat untuk memproteksi data pribadi di dunia maya agar terhindar dari bahaya kebocoran data.
Bedakan alamat e-mail sesuai dengan kebutuhan, ganti password secara berkala, tidak sembarangan memasuki website, mendownload applikasi yang sudah terbukti legal di tempat yang seharusnya untuk mendownload, menggunakan perangkat antivirus (aplikasi preventive, detection, recovery).Â
Lalu dihimbau untuk jangan membagikan informasi pribadi seperti KK, KTP, nomor telepon, memasukan password saat berada di kendaraan umum yang saling berdempetan karena perilaku tersebut dapat berujung fatal nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H