Kabupaten Majalengka merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Barat yang memiliki peran penting dalam perekonomian daerah. Namun demikian, tantangan pengangguran dan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi di Majalengka masih terus dibutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, pembahasan mengenai dinamika pengangguran serta pertumbuhan ekonomi di wilayah ini menjadi sangat penting.
Artikel ini akan membahas mengenai profil pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Majalengka. Pembahasan dimulai dari tinjauan singkat mengenai kinerja ekonomi Majalengka pada beberapa tahun terakhir beserta tingkat pertumbuhannya. Selanjutnya akan dijelaskan data terbaru mengenai tingkat pengangguran terbuka di kabupaten tersebut beserta faktor-faktor penyebabnya. Artikel ini juga akan menguraikan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam menanggulangi pengangguran serta mempercepat pertumbuhan ekonominya.
Dengan demikian, diharapkan pembahasan ini dapat memberikan gambaran mengenai dinamika dan tantangan pengangguran serta pertumbuhan ekonomi di Majalengka. Informasi yang terkumpul juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang tepat guna untuk masyarakat.
Definisi dari Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan yang berkelanjutan dalam kondisi perekonomian suatu negara menuju keadaan yang lebih baik selama jangka waktu tertentu. Hal ini terjadi ketika suatu perekonomian mampu *meningkatkan nilai serta jumlah produksi barang dan jasa*. Pertumbuhan ekonomi diukur dengan indikator seperti naiknya pendapatan nasional, pendapatan per kapita, jumlah tenaga kerja yang lebih besar dari jumlah pengangguran, serta berkurangnya tingkat kemiskinan⁴. Dalam mengantisipasi pertumbuhan ekonomi, pemerintah dapat merencanakan penerimaan negara dan pembangunan kedepannya, sementara pelaku sektor usaha dapat menggunakan tingkat pertumbuhan ekonomi sebagai dasar dalam merencanakan pengembangan produk dan sumber daya¹.
Perekonomian Majalengka mengalami pertumbuhan sebesar 4,75 persen pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 34,25 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 22,79 triliun1. Sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan daur ulang menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 18,27 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,93 persen.
Kita harus mengenal terlebih dahulu apa definisi dari pada pengangguran.pengangguran adalah situasi ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan atau tidak produktif. Ini mencakup orang yang belum bekerja, sedang mencari pekerjaan, atau memiliki pekerjaan namun tidak produktif.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Majalengka menurun dari 4,16 persen pada tahun 2022 menjadi 4,12 persen pada tahun 2023. Meskipun demikian, tantangan kemiskinan masih ada, dengan tingkat kemiskinan sebesar 11,21 persen2. Namun, permasalah pengangguran tetap menjadi fokus tetapi Pemerintah Kabupaten Majalengka terus berupaya mengurangi angka kemiskinan melalui berbagai program dan kebijakan.
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pengangguran di Kabupaten Majalengka meliputi:
1. Ketidaksesuaian Keterampilan: Banyak pencari kerja memiliki keterampilan yang tidak sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja. Ini dapat mengakibatkan kesulitan dalam menemukan pekerjaan yang sesuai.