DAMPAK PERKEMBANGAN SAINS TEKNOLOGIÂ
                                         BAGI MUSLIM DALAM BERBAGAI ASPEK
Kepercayaan dan keimanan Muslim bahwa agama Islam adalah untuk dunia dan untuk akhirat membawa kepada keyakinan bahwa antara Islam, sains dan teknologi tidak dapat diceraikan dan dipisahkan. Sains dan teknologi yang dihasilkan oleh para ilmuwan, intelektual, cendekiawan, saintis dan ahli teknologi Muslim tidak lain merupakan pengamalan ajaran Islam. Jika literasi intelektualitas, pencerahan ilmiah, pemahaman keilmuwan dan kecanggihan berteknologi itu berpangkal pada minat, dorongan dan budaya membaca, maka Islam telah meletakkan dasar dan fondasinya yang sangat fenomenal, akurat dan kuat. Islam adalah agama untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
Islam bukan agama yang membelakangi dan acuh tidak acuh terhadap kehidupan dunia. Dalam Islam, kehidupan dunia harus dijalani dan manusia Muslim harus bergumul dengan kehidupan dunia dengan segala aspek dan tantangannya agar tetap survive. Teknologi adalah bagian penting dan strategis dari hidup dan kehidupan keduniawian. Sebagai agama yang diperuntukkan untuk kehidupan dunia, Islam tidak menolak jenis teknologi apa pun sepanjang teknologi itu diciptakan, dibangun dan dikembangkan sesuai ajaran dan nilai-nilai Islam demi kebaikan, kenyamanan, kepraktisan dan kesejahteraan hidup manusia. Seperti dikatakan di atas, umat Islam boleh dan bisa memanfaatkan teknologi komunikasi karena teknologi jenis ini dapat menghubungkan orang berbicara secara langsung antarkota, antarpulau dan antarbenua. Kemajuan teknologi transportasi (pesawat terbang yang modern dan canggih) telah membuat jamaah haji merasa mudah, nyaman dan praktis untuk pergi haji dan cepat sampai di Tanah Suci Mekkah dalam hitungan jam.
Akan tetapi Islam sangat menolak dan sama sekali tidak membenarkan penggunaan teknologi yang tidak sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai Islam. Misalnya, teknologi kedokteran yang digunakan untuk praktik aborsi, sewa rahim dan bank sperma --seperti yang terjadi di negara-negara sekuler Barat-- sudah pasti tidak dibenarkan dalam Islam. Jejaring media sosial yang dipergunakan untuk menyebar hoax (berita bohong, dusta dan palsu) atau dipakai untuk menyebarkan fitnah dan ucapan kebencian bermotif SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) sudah pasti tidak dibenarkan dalam Islam. Teknologi nuklir yang dipakai untuk tujuan perang dan memprodukasi senjata pembunuh massal, sudah pasti sangat dilarang dalam Islam. Ringkas kata, Islam menolak dan tidak membenarkan jenis teknologi apa pun yang dipergunakan untuk tujuan yang buruk, jahat, palsu, culas dan batil.
Dalam perspektif Islam, sebenarnya tidak ada masalah dan tidak ada yang salah dengan teknologi jenis apa pun. Sesungguhnyalah, teknologi itu bersifat netral. Ia ibarat pisau. Kalau digunakan untuk tujuan kebaikan, misalnya untuk mengupas mangga atau mentimun, sudah pasti pisau itu sangat bermanfaat. Kalau dipakai untuk berbuat jahat dan tujuan kriminal, misalnya untuk bunuh diri atau membunuh orang tidak berdosa, pisau itu mendatangkan mudarat. Dalam perspektif Islam, tekonologi jenis apa pun harus digunakan untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia.
Perkembangan teknologi mempermudah kehidupan manusia dalam segala aspek, tak terkecuali dalam bidang agama. Ilmu pengetahuan duniawi ini apabila disertai dengan motivasi Ilahi maka manfaat spiritualnya akan dapat dirasakan oleh manusia; karena itu manusia membutuhkan ilmu dan pengembangannya bagi kehidupannya. Kegunaannya bagi dunia manusia tentu sedemikian jelas sehingga tidak lagi memerlukan penalaran dan argumentasi untuk menetapkannya. Setiap ilmu dan pengetahuan serta aktivitas yang tidak menghalangi manusia untuk sampai kepada Tuhan serta menyebabkan mudahnya kehidupan manusia, adalah hal-hal yang diterima dalam Islam.
Pada satu sisi, perkembangan sains dan teknologi memang telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pada sisi lain, pesatnya kemajuan sains dan teknologi membawa pengaruh negatif. Gejala dehumanisasi merupakan salah satu dampak negatif sains dan teknologi. Gejala dehumanisasi yaitu tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan.
Berikut adalah sampak positif perkembangan sains dan teknologi dalam kehidupan :
- Menjadi sumber pengetahuan yang sellau berkembang di masanya.
- Dapat menjadi pusat segala peetukaran informasi.
- Memberikan informasi yang tepat, cepat, dan akurat.
- Bidang komunikasi sudah tidak mengenal batas antara jarak dan waktu.
- Bidang transportasi dapat memberikan banyak pilihan jenis transportasi pada manusia dengan variasi kecepatan waktu dan harga.
Berikut adalah dampak negatif perkembangan sains dan teknologi dalam kehidupan :
- Dengan begitu cepatnya pertukaran informasi yang cepat dan tidak dapat terbendung, maka mulai marak terjadinya kemerosotan moral.
- Secara tidak disadari manusia yang sedang dimanjakan oleh teknologi yang dibuat. Manusia semakin malas dan bodoh, hal itu terjadi karena semakin ringkasnya pekerjaan manusia yang ditangani oleh teknologi.
- Banyak limbah daro teknologi modern yang tidak bisa diolah sehingga ,enimbulkan tumpukan sampah teknologi yang tidak bisa di daur ulang.
Sains dan teknologi adalah suatu bagian yang tak lepas dari kehidupan manusia dari awal peradaban sampai akhir kehidupan manusia. Sains dan teknologi terus berkembang seiring perkembangan peradaban manusia di dunia. Pada hakikatnya , Kemajuan sains dan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan ini, karena kemajuan sains dan teknologi akan berjalan sesuai dengan peningkatan kebutuhan manusia . Perkembangan sains dan teknologi dalam peradaban manusia tidak hanya memberikan dampak positif bagi manusia namun juga dapat menimbulkan dampak negatif.