tak retak cawan menawan
tersusup di sela laut membiru
riuhkan derit senja mengatup di belakang malam yang mulai melayar
sepi tak hentikan menabur
senyap dalam aksara
bubuhkan mantra di setiap sisi lekuk tubuhnya
diamlah kata,
karena cinta menyibak
di sini
dalam cuilan sajak sajak terserak yang hampir penuh dan punah
sedang tetesnya makin menggema
bahasaku mula merayu
di bukit bait ku simpan rindu
menunggu dendang di dendang
sang kelana kata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!