Mohon tunggu...
Lina Juliasari
Lina Juliasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Wacana pada Kegiatan Pengelolaan Mading di SD Negeri Mertan 01

20 Juni 2024   08:01 Diperbarui: 20 Juni 2024   08:05 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan majalah dinding (mading) di sekolah sering kali menjadi aktivitas yang menarik dan dinamis, berfungsi sebagai media komunikasi dan ekspresi kreatif siswa. Mading tidak hanya menjadi sarana informasi, tetapi juga wadah untuk mengembangkan keterampilan menulis, menggambar, dan bekerja dalam tim. Dalam wacana pendidikan, mading diakui sebagai salah satu cara efektif untuk membangun keterampilan literasi dan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah.

Banyak pihak mendukung pembuatan mading karena berbagai alasan positif. Pertama, mading dapat menjadi medium bagi siswa untuk menyuarakan ide, opini, dan karya mereka. Hal ini mendorong siswa untuk lebih aktif dan kritis dalam menyikapi isu-isu di sekitar mereka. Selain itu, proses pembuatan mading melibatkan berbagai keterampilan mulai dari menulis, desain grafis, hingga kemampuan manajemen waktu dan kerja sama tim. Dengan demikian, siswa dapat belajar banyak hal yang tidak selalu didapat dari buku pelajaran.

Namun, ada juga tantangan dan kritik yang muncul dalam implementasi mading di sekolah. Salah satu kritik utama adalah kurangnya dukungan dari pihak sekolah, baik dari segi fasilitas maupun waktu yang disediakan untuk kegiatan ini. Di SD Negeri Mertan 01 memiliki mading namun belum digunakan secara maksimal, mengingat belum ada jadwal dan penanggung jawab pengelola mading yang tetap. Akibatnya, siswa dan guru yang terlibat dalam pembuatan mading harus mengorbankan waktu dan tenaga ekstra di luar jam sekolah.

Secara keseluruhan, analisis wacana mengenai pembuatan mading di SD Negeri Mertan 01 menunjukkan bahwa meskipun terdapat berbagai tantangan, manfaat yang ditawarkan sangat signifikan. Pembuatan mading dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dan mengembangkan berbagai keterampilan penting. Agar program ini sukses, diperlukan dukungan penuh dari pihak sekolah, termasuk penyediaan fasilitas yang memadai dan pengakuan terhadap pentingnya kegiatan ekstrakurikuler dalam membentuk karakter dan keterampilan siswa. Dengan pendekatan yang tepat, mading bisa menjadi salah satu sarana efektif untuk membentuk generasi muda yang kreatif dan kritis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun