Mohon tunggu...
Lina Juliasari
Lina Juliasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Wacana pada Program Klinik Literasi Numerasi Oleh Mahasiswa Kampus Mengajar 7 di SD Negeri Mertan 01

19 Juni 2024   20:03 Diperbarui: 19 Juni 2024   20:10 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di SD Negeri Mertan 01, Mahasiswa Kampus Mengajar 7 berkolaborasi dengan guru untuk mengadakan program kelas tambahan yang bernama Klinik Literasi dan Numerasi. Salah satu program yang sedari dulu sudah dirancang namun belum dapat terealisasi karena belum memiliki persiapan dan konsep yang matang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan matematika dasar siswa, yang dianggap sebagai fondasi penting bagi pembelajaran selanjutnya. Namun, bagaimana kelanjutan realisasi program kerja ini? Artikel ini akan mengulas dan menganalisis wacana yang berkembang seputar jam tambahan literasi dan numerasi di SD Negeri Mertan 01.

Program Klinik Literasi dan Numerasi merupakan kegiatan jam tambahan khusus materi literasi dan numerasi yang diadakan untuk mengatasi rendahnya kemampuan numerasi siswa SD Negeri Mertan 01. Berdasarkan data dan fakta hasil observasi yang dilakukan, sebenarnya tidak banyak siswa SD Negeri Mertan 01 yang kesulitan dalam membaca dan berhitung, namun dirasa masih diperlukan kelas tambahan ini supaya kemampuan siswa dapat maksimal dan beberapa siswa yang masih dirasa kesulitan dapat terbantu. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan skor matematika dan kemampuan membaca siswa saja, tetapi juga bertujuan untuk menumbuhkan minat dan rasa percaya diri siswa dalam bidang kedua bidang ini.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Rencana program ini memunculkan wacana positif berupa:

  • Peningkatan Kompetensi Siswa
  • Banyak pihak, termasuk guru dan orang tua, menyambut baik program ini karena dianggap mampu meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi siswa. Studi menunjukkan bahwa penambahan waktu belajar matematika dan bahasa berkorelasi positif dengan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi.
  • Fleksibilitas dan Penyesuaian Metode
  • Program ini memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan metode pengajaran yang lebih fleksibel dan inovatif. Mereka dapat menggunakan waktu tambahan ini untuk menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih praktis dan kontekstual, seperti permainan matematika juga bahasa atau proyek berbasis masalah.
  • Penanganan Kesenjangan Pendidikan
  • Jam tambahan literasi dan numerasi juga dianggap sebagai solusi untuk mengatasi kesenjangan pendidikan, khususnya bagi siswa yang membutuhkan bantuan lebih dalam memahami konsep matematika dan membaca dasar. Dengan adanya program ini, siswa yang tertinggal dapat mengejar ketertinggalan mereka tanpa merasa tertekan.

Analisis wacana terhadap program jam tambahan literasi dan numerasi menunjukkan adanya respon dan dampak positif. Dapat dilihat sebagai langkah positif untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan memperbaiki pemahaman siswa terhadap bahasa dan matematika. Terbukti pada peningkatan hasil Post Test AKM peserta didik dari nilai Pretest. Pada saat Pretest persentase yang didapat 59% kategori literasi dan 42% kategori numerasi. Hasil akhir dari Postest persentase menjadi 76% kategori literasi dan 75% kategori numerasi. Terdapat peningkatan yang pesat pada persentase test tersebut.

Hal ini membuktikan bahwa adanya program Klinik Literasi Numerasi memberikan dampak perubahan besar pada kemampuan peserta didik. Selain itu program ini juga disambut hangat oleh siswa dan wali siswa. Oleh karena itu, perlu adanya kontinuitas, evaluasi berkelanjutan serta penyusunan strategi yang sesuai agar program ini benar-benar efektif dan bermanfaat bagi perkembangan akademik dan pribadi siswa.

Penulis: Lina Juliasari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun