Mohon tunggu...
Lina Juliasari
Lina Juliasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Puisi "Aku Ingin" Karya Sapardi Djoko Damono Melalui Pendekatan Mimetik

12 Juni 2023   09:34 Diperbarui: 12 Juni 2023   10:09 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang ramai digemari publik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan sastra yang terikat oleh irama, rima, dan susunan bait serta larik. Puisi memiliki peran untuk menuangkan gagasan, meluapkan emosi ataupun pengalaman dari penulis. Penuangan gagasan serta emosi dengan menggunakan bahasa yang indah sehingga menimbulkan daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk dibaca.

Karya sastra puisi sudah ada sejak lama dan berkembang seiring berjalannya zaman. Banyak tokoh terkenal berkat karya-karya puisi mereka. Salah satu sastrawan yang terkenal dengan puisinya adalah Sapardi Djoko Damono. Pada tahun 1989 Sapardi menulis salah satu puisi yang bertemakan percintaan dan memiliki makna mendalam. Puisi berjudul "Aku Ingin" turut mengantarkan Sapardi menjadi sastrawan yang semakin dikenal banyak orang.

Dari banyaknya karya Spardi Djoko Damono, pada kesempatan ini penulis ingin menghargai karya Sapardi yaitu puisi "Aku Ingin" dengan melakukan analisis yang menggunakan pendekatan mimetik. Pendekatan mimetik adalah pendekatan untuk studi sastra yang berfokus pada studi hubungan antara karya sastra dengan realitas kehidupan di luar karya sastra. Banyak tokoh yang mengatakan bahwa pendekatan ini melihat bahwa karya sastra sebagai imitasi dan realitas.

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan

kayu kepada api yang menjadikannya abu 

 

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan 

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun