Mohon tunggu...
Lina Astuti
Lina Astuti Mohon Tunggu... Lainnya - Everyday is a gift.

Senang berproses.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Menjaga Hati

15 Agustus 2014   14:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:29 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di dalam sebuah hadist disebutkan bahwa ada segumpal daging di dalam tubuh manusia, jika daging tersebut baik, maka baiklah seluruh amalnya. Jika daging tersebut rusak, maka rusak pula seluruh amalnya. Segumpal daging tersebut adalah hati.

Dalam Al Quran juga cukup sering disebutkan bahwa Allah Maha Mengetahui segala isi hati. Kita bisa saja bersikap manis di depan semua orang, walaupun hati kita tidak demikian. Tetapi, kita tidak bisa menyembunyikan isi hati kita kepada Allah.

Salah satu cara menjaga hati kita adalah dengan terus menerus instropeksi diri. Instropeksi diri apakah dalam diri kita masih ada sifat dengki, riya, sombong, dan sifat buruk lainnya.

Sifat dengki pada dasarnya adalah senang ketika melihat orang lain susah dan susah ketika melihat orang lain senang. Ini bisa dilihat misalkan ketika tetangga atau teman kita mendapat rezeki seperti naik jabatan, membeli rumah baru, mobil baru, naik haji, dan sebagainya. Kita bisa tanyakan atau cek hati kecil kita, bagaimana hati kita merespon kabar tersebut. Jika kira-kita masih ada sifat dengki dalam hati kita, usahakanlah untuk menghilangkannya dari hati kita.

Riya berarti memamerkan amal kebaikan ke sesama manusia dengan maksud ingin dipuji. Orang yang memperlihatkan perbuatan baiknya seperti zakat yang dilakukan tidak dengan sembunyi belum tentu riya, karena dalam Al Quran Allah memerintahkan untuk berzakat, boleh dengan sembunyi atau ditampakkan. Permasalahannya adalah dari niat, niat beramal seharusnya hanya karena Allah, bukan karena maksud lain seperti ingin dipuji. Maka, jika setiap kita beramal, introspeksilah apa kira-kira niat kita, jika ada niat lain segera luruskanlah hanya untuk mencari Ridho Allah.

Sombong adalah merasa diri lebih tinggi dari manusia lainnya. Allah banyak menyebutkan contoh bahwa kesombongan amat dibenci Allah. Kisah tersebut antara lain kesombongan iblis yang menolak perintah Allah untuk sujud ke Adam sebagai tanda penghormatan, kisah Firaun yang menuhankan dirinya, dan kesombongan Qorun yang memiliki banyak harta yang ia anggap adalah karena ilmu yang dia punya. Allah menyebutkan “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS. Al-Israa’:37).

Demikianlah beberapa dari penyakit hati, memang untuk menghindarinya tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi kita bisa memulainya secara bertahap. Semoga kita semua dapat terhindar dari berbagai penyakit hati. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun