Mohon tunggu...
Lina Andani
Lina Andani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

ask yourself how can I make it more meaningfull

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Halal Lifestyle: Tren Makanan Seblak Halal di Madiun

30 Juli 2024   11:02 Diperbarui: 30 Juli 2024   13:23 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri Halal, mungkin bagi sebagaian orang masih menganggapnya asing, namun kini mulai menjadi sorotan. Saat ini industri halal telah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat muslim dunia. Indusri Halal merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan industri yang dimulai dari perolehan bahan baku, pengolahan, hingga menghasilkan produk halal harus menggunakan sumber daya maupun cara yang diizinkan oleh syariat Islam.

            Pada saat ini masyarakat telah menjadikan Industri halal sebagai lifestyle dan budaya. Banyak peluang dari industri halal ini sepert halnya dalam sektor keuangan syariah, sektor wisata halal, sektor busana muslim dan sektor makanan halal. Meningkatnya halal lifestyle ini harus di imbangi dengan tersedianya fasilitas-fasilitas halal di lingkungan Masyarakat.

            Sebagaimana diketahui, penduduk Muslim di Indonesia merupakan mayoritas dari jumlah penduduk yang ada, yaitu sebesar 87% dari total penduduk. Sejalan dengan hal itu, gaya hidup halal (halal lifestyle) dengan menggunakan produk-produk bersertifikat halal menjadi sebuah kebutuhan utama bagi umat Islam dan memberikan peluang bagi Indonesia untuk menjadi penghasil produk dan jasa halal terbesar di dunia.

            Pelaku UMKM di Indonesia dapat menjadi sarana dalam pemenuhan halal lifestyle ini. Peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha. Pada tahun 2023 pelaku usaha UMKM mencapai sekitar 66 juta.Sebagai pelaku UMKM dalam pemenuhan halal lifestyle harus memperhatikan etika bisnis sesuai syariah dalam melakukan usahanya. Etika bisnis Islam adalah nilai-nilai, norma-norma, dan moral islami yang menjadi landasan bertindak, berperilaku sehingga menjadi watak dan kebiasaan dalam berbisnis.

            Salah satu sektor industri halal yang banyak di minati adalah makanan halal. Terbukti sudah menjamurnya berbagai pelaku UMKM yang bergerak dalam sektor makanan, baik di perjualbelikan secara online ataupun offline. Saat ini makanan yang tengah menjadi tren dan banyak digemari adalah seblak. Seblak sendiri merupakan makanan khas yang berasal dari Sunda, tepatnya Bandung. Seblak memiliki cita rasa gurih, manis dan pedas yang segar dipadukan dengan kencur sebagai bahan bumbu utamanya yang membuat aroma seblak semakin menggoda. 

Seblak Tasik Variasi Prasmanan (Dokpri)
Seblak Tasik Variasi Prasmanan (Dokpri)

Seblak kini telah dikenal luas oleh berbagai kalangan dan menyebar di berbagai daerah. Bahkan seblak sudah menjadi makanan pilihan utama mulai dikalangan anak-anak, muda-mudi  maupun dewasa. Penyebaran tren makanan seblak ini menjadikan peluang bisnis yang menggiurkan bagi para pelaku UMKM. Penyebaran seblak di daerah Madiun pun kini telah merajalela, salah satu penjual seblak yang kini tengah banyak di gandrungi adalah "SEBLAK TASIK" yang berlokasi di Asem Payung, Kecamatan Dolopo. Berbagai varian Seblak ditawarkan ada paket komplit atau paket prasmanan dimana pembeli dapat memilih berbagai toping secara suka-suka.

            Asal mula berdirinya Seblak Tasik dimulai sejak tersebarnya wabah Covid 2019 mulai memasuki Indonesia pada awal tahun 2020, kala itu banyak pekerja yang mengalami PHK termasuk suami dari Ibu Ruri selaku owner Seblak Tasik, sehingga beliau memutuskan untuk pulang kampung ke Dolopo dan memikirkan usaha apa yang cocok untuk dikembangkan.

            Kala itu anak Ibu Ruri sering meminta dibuatkan seblak bahkan hampir setiap hari, dari situlah tercetus ide untuk membuat usaha kuliner seblak. Untuk nama Seblak Tasik sendiri di ambil dari daerah asal ibu Ruri yang berasal dari Tasik. Kini Ibu Ruri sudah mempunyai 2 orang karyawan dan dibantu oleh anak laki-laki serta suaminya dalam menjalankan usaha Seblak Tasik. Jam buka setiap hari dimulai pukul 10.00-20.00 kecuali hari jumat libur. Sekarang usaha Seblak Tasik sudah mulai berjalan cukup lancar.

            Hal yang menarik di Seblak Tasik ini yaitu sangat memperhatikan kehalalan, baik dalam memilih bahan produk, pengolahan, penyajian dan berbagai fasilitas penunjangnya. Sebelum mengajukan Sertifikat Halal beliau telah mengurus SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan). Menurut beliau sertifikat halal sangat penting untuk menunjang usahanya, dengan menjadi nilai tambahan untuk menarik minat masyarakat yang mayoritas Muslim serta meyakinkan pembeli bahwa seblaknya aman dari kontaminasi hal-hal yang haram.

Tempat yang nyaman dan luas (Dokpri)
Tempat yang nyaman dan luas (Dokpri)

Jadi jika kalian tengah berkunjung ke Madiun jangan lupa mampir ke Seblak Tasik, dengan tempat yang nyaman dan luas, pelayanan ramah, fasilitas yang lengkap mulai toilet, mushola serta tempat wudhu yang bersih. Sehingga tidak perlu repot mencari tempat beribadah ketika sudah waktunya sholat namun kalian masih asyik kumpul bersama teman menikmati kuliner. Dan yang paling penting Seblak Tasik sudah mengantongi Sertifikat Halal, tentunya membuat hati senang, ibadah tenang dan lidahpun bergoyang ketika menikmati suguhan seblak yang menantang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun