3. Porsi makanan terlalu banyak
Masing-masing kita tentu bisa menakar berapa kapasitas yang bisa ditampung perut untuk makanan. Namun sering ketika melihat makanan yang menggiurkan, kita merasa bisa rugi jika tidak mengambil dalam porsi yang lebih banyak. Demikian juga kalau besarnya porsi makanan sudah ditentukan oleh penjual, kita sering menerima saja sesuai porsi walaupun kita yakin tidak akan mampu menghabiskannya. Kita berpikir habis atau tidak tak jadi masalah mumpung gratis (jika makan di pesta dan sejenisnya). Atau, kita kan sudah beli, habis atau tidak itu hak kita.
Mamang benar, secara kasat mata  kita tidak rugi, namun tidak terpikirkankah kalau makan berlebihan tidak baik buat kesehatan? Atau jika ternyata makanan banyak tersisa dosa makin bertambah?
Walaupun gratis, ambillah makanan sewajarnya menurut ukuran kita. Walaupun dibeli, tidak ada salahnya kita minta porsi dikurangi dengan catatan bayarnya tetap ( kecuali memang ada kebijakan penjual makanan tertentu yang bisa pesan setengah porsi).
4. Kurangnya pemahaman dan penerapan ajaran agama dalam praktek sehari-hari.
Banyak kita yang beranggapan menjalankan agama itu yang penting hanyalah ibadah ritual saja. Tapi lupa akan ajaran ajaran agama yang harus diterapkan dalam sehari-hari. Untuk itu, perlu kita pelajari dan terapkan ajaran agama dengan baik, termasuk menjaga diri agar jauh dari hal-hal yang mubazir. Inilah sebenarnya kunci utama agar kita terhindar dari hal-hal yang mubazir
Saatnya ubah pola pikir yang menganggap rakus dan merasa malu jika makanan tak bersisa.
Jangan mubazir ya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H