Era 4.0 mengusung kecanggihan teknologi di segala sektor termasuk pelayanan Bank terhadap nasabah melalui teknologi digital. Mari kita abaikan dulu 'gembar-gembor' setiap instansi sekelas BANK mumpuni dalam hal pelayanan berbasis teknologi, yang mana nyatanya tidaklah se-'wow' pemberitaan di media elektronik.
Bagaimana BSI? Bank yang mengusung konsep syariah dan digadang-gadang canggih atau apakah 'masyarakat'--khususnya penulis--gagal paham dengan apa yang dimaksud dengan kecanggihan teknologi?
Permasalahannya ialah pada kualitas pelayanan BSI kepada nasabah secara digital seakan belum mumpuni untuk 'menyabet' gelar bahwa BSI memiliki layanan teknologi digital yang canggih. Seperti pada masalah pemerolehan nomor verivikasi BSI MOBILE, yang mungkin masalah kecil dan seharusnya adalah secuil masalah yang sepatutnya bisa cepat tanggap di atasi oleh BSI. Sebelum pada opini 'omong kosong' yang akan diurai lebih detail dalam tulisan ini, silahkan Anda bebas dengan pendapat Anda demikian Penulis dengan 'ketidaktahuannya bahkan kesoktahuannya' mengenai teknologi hanya berbatas pada ketidakpuasaan atas layanan BSI kepada nasabah yang seharusnya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
Ini keluahan pengaduan secara terbuka, terlepas BSI memiliki aturan atau SOP sendiri dalam sistem atau apapun itu. Namun sekiranya BSI harus evaluatif dan inovatif bahkan kreatif dalam mengatasi hal sekecil masalah nomor verivikasi BSI MOBILE.
BSI CALL tidak cepat tanggap membuat waktu dan pulsa nasabah terbuang sia-sia, sehingga tujuan nasabah tidak tercapai sebab banyak iklan yaitu nada sambung tidak penting sehingga membuat menunggu lama untuk terhubung. Pelayanan Chat WA berbasis 'AI' yaitu Aisyah yang merupakan robot chat tidak mampu memberikan pelayanan secara optimal terlebih robot chat atau CS yang melayani menunjukkan seperti tidak memiliki kemampuan barbahasa Indonesia yang baik secara tekstual. Artinya IA Aisyah atau manusia sebagai CS perlu pembinaan secara kebahasaan. CS WA memberikan layanan berbelit-belit tidak solutif dan tidak cepat tanggap mencari solusi lain bagi masalah nasabah.
Datang ke CS BANK untuk masalah verivikasi nomor BSI Mobile hanya membuat BSI nampak konvensional tidak canggih dalam pelayanan nasabah dari sisi teknolongi.
Anjuran Presiden Jokowi bahkan Direktur BSI seakan jauh dari kata 'bersahabat melayani nasabah'. BSI tidak memiliki email pengaduan nasabah hanya ada BSI CALL yang mengandalkan tarif pulsa. Layanan ini membuat nasabah berpikir lagi untuk melakukan pengaduan dan kritik saran sebab memakan biaya. Hal buruknya malah menunjukkan BSI seakan tidak mau menerima kritik saran dari nasabah secara terbuka melalui tulisan via email atau WA. Menyulitkan nasabah untuk melakukan kritik saran secara tekstual.
BSI hanya terfokus pada layanan CS CALL dan CS Bank dalam masalah ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa BSI tidak 'win win solution'. Â Untuk memeroleh kode verivikasi saja begitu sulit sekali, padahal bisa lewat email, WA atau Robot Call di mana keamanan sudah masuk level sangat aman--atau BSI belum sanggup ke arah itu? Jika memang demikian artinya BSI belum solutif dan belum canggih dalam hal teknologi untuk melayani nasabah. Kelemahan BSI hanya akan menulitkan nasabah, kasihan sekali yang ada di pelosok harus tetap pergi ke CS Bank untuk menyelesaikan hanya masalah nomor verivikasi serta lainnya. Sangat disayangkan sekali padahal pemberitaan BSI di media digital bagus tapi nyatanya untuk masalah ini masih lempar ke CS Bank.
Jika membandingkan dengan Bank lain atau lebih buruknya jika dibandingkan dengan CS Market Place, sebagai pelanggan Saya dengan berani mengatakan bahwa CS Market Place berwarna 'Orange' jauh lebih baik dari BSI mengenai kecepatan penanganan masalah dan pelayanan. Konon katanya 'Si Orange' telah memiliki Bank Digital, Â apakah BSI merasa terancam? Menurut Saya seharusnya 'Ya' sebab bagi kaum milenial mungkin saja teknologi canggih itu lebih 'mengena' di Bank Digital itu daripada BSI dengan segala keribetannya karena masalah sepele.
Ini tulisan murni dari keresahan penulis sebagai nasabah yang dikecewakan oleh Bank sekelas BSI.
28 Januari 2022