Mohon tunggu...
Lina Nur Qolifah
Lina Nur Qolifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Keberhasilan merupakan akumulasi dari hal-hal kecil yang dilakukan secara konsisten

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Pupuk Kompos Bersama Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 2 sebagai Langkah Bijak Kelola Sampah

14 Januari 2022   15:25 Diperbarui: 14 Januari 2022   15:40 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simulasi Pembuatan Pupuk Kompos. Sumber : Dokumentasi Pribadi.

Semarang - Produksi sampah di Indonesia baik sampah domestik ataupun plastik yang terus meningkat setiap tahunnya jika tidak diatasi akan menjadi masalah yang semakin besar. Hal ini diperparah dengan pandemi dimana  produksi sampah medis juga semakin tinggi. Masalah sampah dapat diatasi oleh siapa saja dan dapat dimulai sedini mungkin.

Hampir semua orang paham bahwa sampah itu buruk, namun tidak semuanya tergerak untuk mengelola sampah dan memahami bagaimana pengolahan sampah yang baik dan benar. Oleh karena itu Lina sebagai salah satu anggota Kampus Mengajar Angkatan 2 di SMP Negeri 41 Semarang ingin memberikan edukasi sederhana mengenai pengolahan sampah yang dapat dilakukan oleh remaja usia sekolah.

Transfer learning ini diawali dengan penayangan video dokumentasi pribadi mengenai keadaan TPA Jatibarang untuk menunjukkan realita yang sesungguhnya tumpukan sampah yang diproduksi oleh warga Kota Semarang. 

Dilanjutkan dengan materi-materi yang sudah disiapkan mulai dari berapa banyak sampah, akibat jika sampah tidak dikelola dengan baik, bagaimana cara mengurangi sampah dengan cara yang sederhana, hingga proses pengelolaan sampah yang dapat dilakukan oleh siswa-siswi. Materi ini sudah tertuang di modul yang nantinya modul ini akan disebarluaskan ke siswa-siswi.

Salah satu halaman pada modul pembelajaran yang membahas mengenai pembuatan pupuk kompos. Sumber : Dokumentasi Pribadi
Salah satu halaman pada modul pembelajaran yang membahas mengenai pembuatan pupuk kompos. Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kegiatan diakhiri dengan simulasi pembuatan pupuk kompos sederhana yang berasal dari  sampah dapur dan dedaunan jatuh yang ada di depan kelas dengan aktivator dari air cucian beras dan wadah yang digunakan yaitu toples bekas. 

Simulasi ini hanya dilakukan oleh Lina dan siswa-siswi lain memperhatikan, hal ini dikarenakan terbatasnya waktu dan situasi pembelajaran yang terbatas dengan protokol kesehatan. Selain itu, terdapat tanya jawab dan kuis sederhana untuk melihat seberapa jauh materi yang diterima oleh siswa siswi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun