Semarang - Penyalahgunaan narkoba tidak hanya terjadi pada seorang dewasa. Di era sekarang ini penyalahgunaan narkoba banyak terjadi di kalangan remaja. Masa remaja menjadi sangat riskan terjadi penyalahgunaan narkoba karena pada masa seseorang sedang mencari jati diri sehingga senang sekali mencoba hal-hal baru. Penyalahgunaan narkoba di remaja banyak diawali dari penggunaan zat adiktif rokok, minum minuman keras, hingga menggunakan bahan-bahan yang mampu memabukkan seperti lem, obat batuk sachet, dan bensin.
Dengan keresahan ini dan setelah berdiskusi dengan guru pembimbing lapangan, maka Tim Kampus Mengajar Angkatan 2 sekolah Mitra SMP Negeri 41 Semarang membawa program kerja Edukasi Narkoba. Program ini bertujuan untuk menyebarkan informasi kepada seluruh siswa-siswi mengenai jenis-jenis bahan yang terkadang dianggap sepele padahal termasuk narkoba dan berbahaya bagi kesehatan baik untuk kesehatan fisik maupun mental. Diharapkan dengan adanya edukasi ini siswa-siswi menjadi paham jenis narkoba dan mengetahui bahaya yang diakibatkannya, sehingga nantinya akan mendorong mereka untuk menjauhi barang haram ini.Â
Penyampaian edukasi ini  dilakukan kepada seluruh kelas (21 kelas) dengan setiap kelasnya mendapatkan dua sesi edukasi agar semuanya mendapatkan informasi dan kesempatan yang sama dikarenakan kehadiran hanya setengah dari kapasitas normal. Modul bergambar mengenai materi yang akan disampaikan juga sudah disiapkan yang nantinya akan disebarluaskan kepada siswa-siswi. Kegiatan diakhiri dengan kuis sederhana melalui google form untuk melihat seberapa jauh pemahaman siswa mengenai materi-materi yang disampaikan.
Pelaksanaan edukasi narkoba ini dapat berjalan dengan baik dan siswa-siswi cukup antusias dan aktif bertanya-tanya mengenaai fenomena-fenomena yang mereka temukan di lingkungan sekitar dan kasus penyalahgunaan narkoba. Banyak dari mereka senang dengan info-info baru mengenai bahan-bahan yang termasuk narkoba hingga informasi bahwa ternyata rokok mengandung 400 senyawa berbahaya dan 43 diantaranya merupakan penyebab kanker.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H