Mohon tunggu...
Lin
Lin Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Writer, and Entrepreneur

Seorang guru yang memiliki mimpi menjadi seorang penulis yang menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ayo Ciptakan Senyum Kuadratmu dengan Gemar Berbagi!

31 Desember 2020   21:29 Diperbarui: 6 Januari 2021   23:13 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hitungan kita mungkin harta akan berkurang jika digunakan untuk berbagi, memberi, dan menyantuni. Tapi justru akan diganti dengan rezeki yang berlipat. Tak hanya diganti dalam bentuk harta, bisa dengan nikmat sehat, dikelilingi oleh tetangga dan teman-teman yang baik atau semacamnya.

Bahkan, ada nilai plus yang sangat saya rasakan saat berusaha meniru perilaku X. Senyum saya yang awalnya datar dan dinilai irit oleh teman-teman saya, kini berganti senyum tulus. Ya, saya merasa lebih lepas dan tulus saat tersenyum. Mungkin ini yang disebut the real happiness, kebahagiaan yang sesungguhnya. Saya rasa, bahagia bukan hanya sederhana, tapi juga bisa menular.

Teman-teman bahkan menamai senyum saya dengan senyum kuadrat. Alasannya mungkin karena berkali lipat lebih kece daripada senyum-senyum saya sebelumnya. Ehm (batuk ala-ala minta perhatian). Saya baru sadar bahwa saya dikelilingi oleh orang-orang yang sama ajaibnya dengan X.

img-20200703-120127-5fedda898ede485e7a13f3c2.jpg
img-20200703-120127-5fedda898ede485e7a13f3c2.jpg

Sumber: Dokumentasi pribadi

Bahkan salah satu rekan kerja ternyata sering mengadakan syukuran dengan berbagi nasi kotak, memberi sumbangan baju yang dikirim via JNE, dan menyantuni anak yatim dengan nominal yang menurut saya sangat fantastis. Dalam hati saya berkata: ‘Hello, ke mana saja saya selama ini?’ Percaya deh, ini cara ajaib untuk menyembuhkan banyak hati yang patah atau sering merasa kesepian saat di tengah keramaian. Eaaak …

Intinya yang ingin saya sampaikan di sini adalah bahagia memang sederhana, sesederhana kebahagiaan mereka yang bisa tersenyum saat perut terisi. Sesederhana mereka yang bisa merasakan nyamannya tidur di kasur bertapkan genteng dan eternit setelah sebelumnya melewati malam dengan tidur beralaskan dinginnya lantai teras toko yang kadangkala terkena percikan air hujan.

Mungkin sesekali kita perlu mengunjungi daerah paling kumuh di lingkungan sekitar kita. Dengan begitu, keinginan untuk berbagi, memberi, dan menyantuni menjadi semakin besar. Tidak ada lagi perasaan selalu merasa kurang ini kurang itu, tabungan yang belum cukup untuk beli ini dan itu, serta perasaan negatif lainnya yang jika dibiarkan tumbuh akan semakin mengerdilkan hati. Hati yang terasa sempit akan mempersulit diri dalam mengekspresikan senyum bahagia.

Berbagi juga bisa menjadi terapi sosial sekaligus emosional. Karena saat kita berbagi dengan sesama, sejatinya kita sedang memberi dan menyantuni diri sendiri. Kebahagiaan berlipat yang hanya bisa dirasakan oleh orang yang gemar berbagi. Jadi, siapkah untuk Tunggu apa lagi? Ayo ciptakan senyum kuadratmu dengan gemar berbagi.

smilie-495999-1280-5fedda3ad541df45e0135ca2.jpg
smilie-495999-1280-5fedda3ad541df45e0135ca2.jpg

Sumber: pixabay.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun