Ungaran Timur, (25/07) – Kasus Covid-19 terus meningkat seiring dengan pertambahan varian baru virus Corona. Hal ini juga dialami oleh desa Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang yang mana sebanyak 22 orang warga tepapar Covid-19. Peningkatan jumlah kasus ini diduga akibat dari adanya kegiatan kunjungan keluarga pada momen Idul Fitri lalu, yakni pada 13 hingga 16 Juni 2021.
Peningkatan jumlah kasus ini membuat pemerintah daerah kemudian memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang bukan saja berakibat pada aktivitas ekonomi masyarakat, namun juga aktivitas belajar-mengajar yang harus dialihkan menjadi daring. Hal ini mengakibatkan banyak anak kesulitan dalam mengikuti kegiatan belajar. Hal ini selaras dengan apa yang dikemukakan oleh Saiful Mujani Research and Consulting yang menyebut bahwa sebanyak 92% siswa mengalami kendala dalam mengikuti pembelajaran secara daring di masa pandemi, hal ini karena kurangnya bimbingan yang diberikan oleh guru.
"Karena sekolah online begini, jadwal belajar anak menjadi tidak menentu. Anak juga jadi lebih sering bermain dan enggan belajar karena pelaksanaannya yang online dan hanya mengirim tugas saja sebagai bahan penilaian. Belum lagi Anak yang kemudian enggan mengerjakan tugas. Istilahnya ya moody kalo bahasa sekarang," Ujar salah seorang warga Perumahan Asabri Yudhistira.
Berkaca dari permasalahan tersebut maka kemudian Mahasiswa Undip yang dibimbing oleh bagus Rahmanda S.H, M.H. ini membentuk program bernama Lawan Tamu (09/07) dan juga Langkah Muda (22/07). Lawan Tamu sendiri merupakan program yang dibentuk untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya untuk tidak menerima tamu dimasa Pandemi Covid-19 saat ini, sementara Langkah Muda adalah program yang dirancang agar masyarakat paham akan pentingnya pendampingan anak serta tips pendampingan anak dimasa sekolah online.
Dua program ini dilaksanakan secara online, yakni dengan memanfaatkan fitur Grup pada media sosial Whatsapp. Pada pelaksanaannya bukan hanya sekadar memberikan materi dalam bentuk sosialisasi, masyarakat juga diberikan kesempatan untuk saling berdiskusi terkait dengan topik yang tengah diperbinbcangkan. Dengan ini dapat menciptakan komunikasi yang baik antar warga RT07/RW02 perumahan Asabri Yudhistira, Leyangan. Selain itu, masyarakat juga diberikan hampers berisi disinfectan, brosur Lawan Tamu, masker, modul Langkah Muda, pena, dan juga Jadwal Harian Anak yang dapat berguna bagi masyarakat ketika melakukan lawan tamu ditengah kondisi momong anak (mendampingi anak).
Tak hanya melakukan dua program tersebut, adapun program lain yang dilakukan yakni pembagian sembako bagi masyarakat yang kurang mampu dimana sembako ini diberikan kepada warga perumahan Asabri Yudhistira yang memiliki tingkat ekonomi menengah kebawah (24/07) serta adapun sosialisasi singkat penggunaan masker serta pembagian masker bagi para pekerja tambang batu di daerah Leyangan(25/07).
“Kuliah Kerja Nyata ini bukan semata untuk mencari nilai hanya dengan dua program terlaksana, namun juga membuat kita para mahasiswa bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar, yakni masyarakat desa Leyangan dan sekitarnya,” Ujar Naafisa Maulida, mahasiswi Ilmu Komunikasi, pencetus program KKN Lawan Tamu dan Langkah Muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H