Mohon tunggu...
limasfisipunej
limasfisipunej Mohon Tunggu... Penulis - Unit Kegiatan Mahasiswa FISIP UNEJ

UKMF LIMAS merupakan unit kegiatan mahasiswa yang bertempat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik, Universitas Jember. UKMF LIMAS berfokus pada kepenulisan secara ilmiah dan penerbitan karya tulis, serta riset mendalam mengenai isu isu di masyarakat dan politik di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Pendidikan dan Edukasi Orang Tua dalam Pencegahan Stunting di desa Seputih, Kecamatan Mayang, Jember

20 November 2024   09:53 Diperbarui: 20 November 2024   10:20 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan LIMAS PEDIA x KFSi pengedukasian stunting kepada masyarakat Desa Seputih, Kecamatan Mayang, Jember (Dokumentasi Pribadi)

Stunting adalah suatu kondisi pada seorang yang memiliki panjang atau tinggi badan kurang jika dibandingkan dengan umurnya. (Oktavia, 2020). Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Anak-anak ini bisa menderita irreversible fisik yang parah dan kerusakan kognitif disertai dengan pertumbuhan yang terhambat. Efek terburuknya bertahan seumur hidup dan bahkan mempengaruhi generasi berikutnya (UNICEF et al., 2020).

Penyebab stunting jika dilihat secara lebih lanjut terdiri dari beberapa aspek, yaitu aspek sosial, ekonomi, pola asuh dan lingkungan, salah satu penyebab stunting dilihat dari aspek sosial yaitu kurangnya pengetahuan atau kurangnya edukasi orang tua akan pentingnya asupan gizi yang cukup kepada anaknya. Menurut Rahmawati, S dan Rasni, 2019 Peran orang tua memiliki andil besar terhadap status gizi anak. Hal ini dikarenakan orang tua adalah keluarga pertama yang dimiliki seorang anak dan menjadi tempat untuk mereka tumbuh dan berkembang secara maksimal dengan pemenuhan gizi yang baik.

Kabupaten Jember merupakan salah satu Kabupaten yang tinggi dalam kasus stunting di Jawa Timur, saat ini menduduki posisi ke tiga (3) dalam hal stunting, setiap Kecamatan, bahkan Desa di Kabupaten Jember terjadi kasus stunting, salah satunya yaitu di Desa Seputih, Kecamatan Mayang, dari hasil wawancara yang telah dilakukan salah satu faktor penyebabnya yaitu peran pendidikan dan edukasi orang tua dalam pencegahan stunting.

Menurut Narasumber, Dr. Aisyah Rahmawati stunting ini bukan hanya tanggung jawab dokter, bidan dan tenaga kesehatan saja, tetapi stunting merupakan masalah bersama yang pencegahannya harus dilakukan bersama sama. Salah satu program yang dilaksanakan puskesmas di desa seputih untuk mencegah adanya stunting yaitu dengan mengadakan kelas ibu hamil dan kelas ibu balita, program ini diharapkan agar calon ibu, ibu hamil dan ibu balita memiliki pengetahuan untuk mencegah adanya stunting ini, namun apakah program ini sempurna, tentu saja

tidak, masih ada ibu-ibu yang tidak memahami betapa pentingnya pengetahuan gizi bagi anak untuk mencegah stunting.

Menurut Dr. Aisyah Rahmawati, peran orang tua akan pencegahan stunting sangat penting sekali, karena dengan kesadaran orangtua akan pentingnya pengetahuan makanan bergizi ini, diharapkan bisa merubah pola, sikap dan perilaku masyarakat di Desa Seputih, hal ini juga merupakan PR di Desa Seputih bahwa edukasi ini bukan hanya diberikan kepada ibunya saja, tetapi ke suami juga, karena peran suami juga ikut serta dalam pencegahan stunting, UPTD kesehatan sudah melakukan program pintu ke pintu untuk memberikan pengetahuan kepada orang tua baik ibu dan suami agar pengetahuan tentang stunting yang menjadi masalah ini bisa dicegah.

Adapun hambatan mengenai stunting di Desa Seputih ini berupa fasilitas pendidikan kesehatan yang kurang memadai, kurangnya kesadaran orang tua terkait pentingnya edukasi stunting yang berkaitan dengan gizi, kurangnya pasokan ahli gizi di daerah tersebut. Namun hal tersebut dapat diberikan solusi berupa pendekatan oleh pemerintah desa kepada masyarakat, diberlakukannya perolingan pasokan ahli gizi, dan penambahan fasilitas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun