Mohon tunggu...
Ama Limarua
Ama Limarua Mohon Tunggu... -

Saya sering juga disebut kuli pena, tapi kadang kuli 'pabrik'

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Arya Wiguna “Demi Tuhan”, Fahri “Dosa Besar!”, Kini Munarman “…Anda”

29 Juni 2013   19:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:14 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi preman ala Munarman di TV One (Foto: detik.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Aksi "][/caption] Kesemrawutan BALSEM kita sisikan dulu, Jokowi CAPRES? Juga kita kesampingkan dulu. Mari kita ke “insiden” MUNARMAN yang (lagi-lagi) bikin heboh. Dua hari sudah, nama jubir FPI yang katanya Front Perusak Islam ini menghiasi media massa, entah cetak, elektronik, maupun online. Jutaan masyarakat Indonesia, bahkan dunia tentu sudah mengetahui aksi tak terpuji yang dilakukan oleh bekas penggiat LBHI ini. Video Munarman yang menyiramkan air teh ke muka sosiolog UI, Tamrin Tomagola dalam acara talkshow Apa Kabar Indonesia Pagi di Tv One yang telah dipublikasikan di berbagai media, termasuk Youtube pun terus dibanjiri pengunjung. Byur!! Air teh yang mungkin telah bercampur liur (bekas minum) Munarman pun sontak disiramkan ke muka orang tua yang mestinya ‘dibela’ oleh para “Pembela”.  Tindakan ini tentu sangat memalukan dan mencoreng wajah agama yang selama ini memang terus dirusak oleh FPI. Ya, FPI adalah Front Perusak Islam “Byur!!!!”, atau "diam Anda diam..!!"…”Anda….byur (suara siraman air teh) atau apapun nanti yang bakal lebih menghebohkan mengikuti jejak sukses sang pendahulu, Arya Wiguna yang telah populer dengan “Demi Tuhan”-nya. Atau siapa tahu nanti bisa juga ngetop di-remix ala Jeremy Teti dengan “Saudara...BBM Campuran”-nya? Jangan lupa, beberapa hari sebelumnya, seorang anggota DPR yang juga ngaku “Pembela” partai yang mengusung slogan cinta, kerja, harmoni alias PKS juga telah mempertontonkan aksi sok “pembelanya”. Bagai artis (dadakan) Fahri Hamzah mempertontonkan sikap sok suci yang menuding KPK, “penyadapan adalah dosa besar!” Baik Munarman, Arya Wiguna, dan Fahri Hamzah adalah sama-sama “pembela”. Munarman katanya pembela Islam, Arya katanya pembela kebenaran (terhadap banyak istri Eyang Subur), dan Fahri yang juga katanya pembela korupsi sapi. Ketiga nama di atas sama-sama pembela. Tapi sayang, mereka salah jalan dan justru Islam yang dikenal dengan agama toleran, cinta damai telah dirusak oleh ketiga orang yang ngakunya Islam tersebut. Islam yang mengajarkan pemeluknya untuk selalu sabar, dan bahkan diuji selama sebulan penuh saat bulan suci Ramadhan untuk bisa besikap damai dan tahan hawa nafsu/emosi justru dipertontonkan dengan sikap tak sopan dan tak terpuji oleh ketiga nama tersebut. Aksi Munarman, jelas tak patut ditiru, itu lebih cenderung ke aksi preman yang tak tahu diri pula. Arya pun demikian. Emosi berlebihan sembari memukul meja dan berteriak “Demi Tuhan” adalah tak patut di pertontonkan. Sementara Fahri, antara takut kalau-kalau semua kader PKS diciduk KPK karena terlibat korupsi sapi, sehingga harus mengumandangkan ayat suci ‘bukan’ pada tempatnya. Duh! Demi popularitas mereka ‘rela’ merusak citra Islam. Sadarlah, sebelum memasuki bulan suci ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun