[caption id="attachment_186659" align="alignleft" width="200" caption="(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Hot_dog)"][/caption] Salah satu jenis manusia yang paling saya sukai adalah yang suka menceritakan hal-hal yang lucu, yang punya banyak stok cerita lucu, yang humoris. Berada di dekat orang macam ini sungguh membuat hidup menjadi lebih indah, menjadi lebih sehat karena otot-otot wajah kita menjadi longgar, darah di wajah menjadi lebih lancar, haha. Ada teman saya yang rajin mengoleksi cerita lucu sampai-sampai mencatatnya. Kalau jumpa dengan kawan yang satu ini, selalu menyenangkanlah. Dia punya cerita lucu dari yang tidak porno sampai yang sangat porno dengan cara menceritakan yang dramatis. Alamak, kata orang Medan, senang kali berada di dekat orang macam kawan ini. Sayang kalau saya tak bagikan cerita yang mungkin bagi sebagian Anda belum pernah dengar? Bagi yang sebagian mungkin sudah. Saya pun baru saja dengar humor yang satu ini, dari seorang bapak yang baik yang saya kenal di Kota Kinabalu beberapa hari yang lalu. Saya modifikasi sikik-sikik ya. Kok Cuma Ekornya Saja? Seorang warga Indonesia baru saja tiba di Amerika, di Chicago. Dia berasal dari Samosir, mau studi lanjut ke sana. Tahu kan kalau di Samosir itu mayoritas Kristen dan mereka boleh makan daging anjing. Maaf ya, ini bukan bermaksud sara. Saya juga orang Samosir loh, cuma ya, karena vegetarian, taklah makan daging anjing. Ada juga loh orang Samosir yang vegetarian, hehe...! Tiba di Bandara O'hare, dia sudah kelaparan. Makanan di dalam pesawat sepanjang perjalanan itu tak enak dia rasa. Menunggu jemputan, dia lirik-lirik siapa tahu ada yang jual makanan. Eh, dia lihat ada restoran dengan tulisan Hot-Dog. Alangkah gembira dia. Di Amerika ada juga yang begitu itu ya? Langsung dia mendatangi restoran itu dengan air liur yang menderas. Lalu dengan wajah tersenyum dia pesan kepada pelayan restoran itu Hot-Dog. Dia sedikit kuatir bagaimana cara menghabiskan hot-dog-nya nanti? Tak soal-lah, begitu dia pikir, kalau sisa akan minta tolong dibungkus kalau boleh, kalau tidak tak apalah. Pelayan restoran pun datanglah membawa pesanan dan menghidangkan di depan kawan kita itu. Pelayan dengan sopan dan biasa pergi meninggalkan kawan kita. Kawan kita mulai heran ketika pelayan tak datang lagi membawakan yang lain, dia kira, masih ada tambahan selain yang sudah diantarkan oleh pelayan. Merasa mulai jengkel, kawan kita yang dari Indonesia pun memanggil pelayan. Pelayan datang. "Loh, yang Anda kasi ini kok cuma ekornya saja?" tanya kawan kita itu.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI