Mohon tunggu...
Limantina Sihaloho
Limantina Sihaloho Mohon Tunggu... Petani - Pecinta Kehidupan

Di samping senang menulis, saya senang berkebun, memasak (menu vegetarian), keluar masuk kampung atau hutan, dan bersepeda ontels.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

SD Impress Parbaba Pulau Samosir (1)

12 Januari 2023   11:36 Diperbarui: 19 Januari 2023   17:08 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah Bersambung...

Saya perhatikan di Kompasiana ini ada banyak pendidik, ada banyak tulisan tentang pendidikan. Saya jadi terinspirasi untuk menuliskan pengalaman saya menjadi bagian dari dunia pendidikan yang ada di negeri ini, sejak saya masuk sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

SD sampai perguruan tinggi, ini waktu yang cukup lama kan, mestinya ada banyak kisah, semoga para-kisah ini bersedia muncul kembali ke permukaan dan menjadi runtutan cerita.

SD Impress Parbaba di Pulau Samosir

Aku anak kampung, anak desa. Kalau di Sumatra Utara, istilah yang kami pakai adalah parhuta-huta, wong ndeso kalau di Jawa. Istilah ini tentu memberi kesan yang kurang menyenangkan, baik di Sumatra maupun di Jawa. 

Orangtuaku, pada waktu aku berusia lima tahun, sudah menetap di Urung Panei, Kabupaten Simalungun. Bapak berasal dari Parbaba, Pulau Samosir, ibu dari Urung Panei, Simalungun. Mereka pindah dari Parbaba ke Urung Panei sebelum aku lahir.

Lucu, sebab dalam dokumen-dokumen resmi seperti ijazah sekolahku sejak SD, aku dinyatakan lahir di Sosorganda, sebuah hutan atau kampung di Pulau Samosir. Faktanya tidak begitu, aku lahir di Simalungun. 

Kemungkinan besar waktu bapak mengantarkan aku ke rumah opung di Pulau Samosir, surat baptisku tidak nampak.

Kalau surat itu ada, tentu saja tidak mereka kacaukan tempat di mana aku lahir berikut tanggal lahirku. Tidak hanya tempat lahirku yang salah, tanggal lahirku juga salah. Usiaku belum mencukupi untuk masuk sekolah dasar saat itu, mereka ubah tanggal lahirku sehingga aku bisa masuk sekolah.

Aku terpisah dari kedua orangtuaku dan kakak, abang, dan adikku. Aku tinggal bersama opung di Pulau Samosir. Bapak yang mengantarku ke rumah opung segera pulang ke Urung Panei di seberang pulau setelah mendaftarkan aku ke SD Impress Parbaba bersama opung, bapaknya bapakku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun