Mohon tunggu...
Limantina Sihaloho
Limantina Sihaloho Mohon Tunggu... Petani - Pecinta Kehidupan

Di samping senang menulis, saya senang berkebun, memasak (menu vegetarian), keluar masuk kampung atau hutan, dan bersepeda ontels.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Danau Toba sebagai Daerah Wisata yang Memikat

5 Januari 2023   18:25 Diperbarui: 5 Januari 2023   18:28 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Tanah kita subur asal jangan kita rusak)

 1. Keidahan alamnya yang luar biasa! Kalau Anda sudah nonton film Ngeri-Ngeri Sedap karya Bene Dion Rajagukguk itu, Anda tentu sudah bisa lihat bagaimana indahnya Alam Danau Toba dan sekitarnya. Jokowi pernah dan sudah beberapa kali di daerah Danau Toba dan sekitarnya. 

2. Budaya suku-suku bangsa Batak? Jangan tanya! Mereka ini salah satu yang bisa saya bilang cukup menonjol di negeri ini. Mereka, menurut saya, masih sangat kental terikat dengan adat-istiadatnya. Lihat saja di perantauan macam di Jakarta! Setiap marga punya perkumpulannya masing-masing. Kalau Anda ikuti kasus Brigadir Josua Hutabarat, di situ antara lain nampak pekat dan lekatnya para manusia-manusia Batak dengan sesama mereka orang Batak. Kelekatan itu sudah mengalir dalam darah mereka sejak mereka masih dalam kandungan. Jadi ini salah satu potensi budaya yang tentu saja mahal harganya. 

3. Dukungan pemerintah pusat yang menurut saya sejauh ini cukup baik. Hanya saja, itu tadi, soal pengelolaan sampah perlu bahu-membahu dengan semua pihak yang terkait. 

4. Infrastruktur jalan raya sudah lumayan bagus tetapi kalau bisa, pemerintah pusat perlu perhatikan lintas Tiga Runggu - Pematang Siantar terutama daerah Pematang Raya. Pematang Raya itu ibukota kabupaten! Jalannya jarang betul bagus. Sampai-sampai bupati Simalungun memasang spanduk di sepanjang jalan mulai dari Raya sampai Tiga Runggu bahwa jalan saya itu adalah jalan provinsi. Artinya bupati Simalungun mau bilang sama pengguna jalan raya agar jangan marah-marah sama dia sebagai bupati, marahi gubernur di Medan sana. 

5. Potensi pertanian di wilayah ini menjanjikan asal alamnya jangan terus dirusak dan dieksploitasi dengan ganas, dalam artian, ayo kita kembalikan harkat dan martabat Tanah, kita galakkan model pertanian organik dan kita mulai kerjakan sistem pertanian Permaculture yang masih asing bagi manusia Indonesia zama ini walau sebenarnya nenek moyang kita sudah biasa melakukannya tanpa menyebutkan istilah itu, permaculture.

(Tanah kita subur asal jangan kita rusak)
(Tanah kita subur asal jangan kita rusak)

6. Penduduk juga banyak di Sumatra Utara walau memang para pemikir dan manusia-manusia yang pergi merantau sekolah di tempat-tempat jauh, mayoritas memilih tinggal dan bekerja dan berdomisili di daerah rantau. Tak masalah, kita usahakan dengan apa yang kita miliki. Dalam waktu belakangan, ada juga fenomena sebagian perantau pulang kampung membenahi harta warisan orang tua mereka, terutama di daerah-daerah wisata.***

P.S. Semua foto dalam tulisan ini adalah dokumen pribadi dari Limantina Sihaloho. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun