Mohon tunggu...
Liman Halim
Liman Halim Mohon Tunggu... -

I want and need to learn more from others

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

The Hunt for Osama bin Laden

31 Desember 2012   04:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:45 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Alkisah usaha penangkapan tokoh Al Qaeda Osama bin Laden mulai menemui titik terang pada suatu hari di awal Oktober 2010. Seorang tahanan teroris yang sedang diinterogasi oleh agen CIA diberitahu akan diserahkan kepada Saudi Arabia. Arab Saudi telah meminta sang tahanan untuk di bawa ke Saudi dan akan menginterogasi dan memeriksa tahanan tersebut dengan cara lebih kejam dan tidak manusiawi karena kejahatan di Arab Saudi, kecuali mau bekerja sama dengan AS baru akan mendapatkan perlindungan dan jaminan tidak akan dipindahkan ke Saudi. Di bawah intimidasi dan tawaran, akhirnya sang tahanan takluk dan menyerah. Muncul nama Abu Ahmed bin al Kuwaiti, seorang kurir. Bukan sembarang kurir tapi kurir OBL di Pakistan.

Seperti yang telah diduga sebelumnya bahwa OBL bersembunyi atau dilindungi oleh anasir anasir tertentu dalam pemerintah dan intelijen Pakistan bukanlah pepesan kosong. Presiden Obama selama masa kampanye dengan Mc Cain di 2008 maupun saat menjabat selalu menyatakan jika Presiden Musharaff tidak mau atau tidak mampu menangkap OBL maka AS yang akan melakukannya dengan atau tanpa izin Pakistan. Mc Cain mengejek Obama sebagai orang yang terlalu banyak bicara meski di kemudian hari atau tepatnya 3 tahun kemudian Obama membuktikan janjinya dan memuluskan langkah Obama terpilih kembali pada tahun 2012 ini.

Kembali ke Pakistan pada akhir tahun 2010, setelah memastikan bahwa posisi sang kurir OBL di kota Peshawar,Pakistan maka dimulailah pelacakan dan perburuan oleh CIA. CIA mengaktifkan 2 orang asset, sebutan lain untuk agen atau intel CIA. Intel yang juga keturunan Pakistan tersebut memulai dan mengikuti sang kurir yang sering menuju area di luar kota Peshawar, sekitar 1 jam perjalanan melalui mobil dan memasuki sebuah kompleks atau compound dengan halaman luas yang terdapat sebuah bangunan bertingkat 3 dengan beberapa kamar.

Asset CIA mengintai dari kamar sebuah rumah yang disewa dan menjadi tempat tinggal selama masa pengintaian yang berjarak sekitar 300an meter dari kompleks rumah yang diamati dan dicurigai sebagai target yang dihubungi kurir. Selama berbulan bulan mengamati, para asset belum mengetahui dan bisa memastikan apakah OBL memang bersembunyi di sana dan merupakan tokoh teroris yang dicari cari. Gambaran yang diperoleh hanya ada seorang laki laki berjambang, tinggi sekitar 6"5', tidak memakai mobile phone dan internet sehingga tidak terlacak, tidak pernah keluar dari kompleks, memiliki sekitar 10 anak dengan beberapa wanita yang diduga adalah istrinya di bawah pengawalan 3 orang bersenjata telah menempati bangunan tersebut sekitar setahun lebih. Anak anak belajar sendiri / home schooling, dan isteri sekali kali berbelanja ke pasar. Makanan selalu dalam porsi yang sama menandakan tidak ada tamu maupun ada pengunjung yang signifikan.

Di sekitar Februari 2011, seorang senior analis bahaya teror CIA menemukan cara menerobos kebuntuan dengan ikut mengadakan vaksinasi atau imunisasi polio terhadap masyarakat sekitar dan penghuni rumah yang dicurigai sekaligus memastikan keberadaan OBL dengan mengambil sampel DNA anak anaknya dan mencocokkan dengan DNA kakak OBL yang barusan meninggal. Di kemudian hari program kesehatan imunisasi meski dengan bantuan PBB menjadi bumerang dan akhirnya dihentikan pada Desember 2012 karena para dokter beserta perawat seringkali dibunuh oleh orang orang bersenjata yang disinyalir sebagai balasan dari Taliban dan Al Qaeda. Sampai saat ini, Pakistan termasuk 1 dari 3 negara yang masih terjangkit epidemi polio selain Afghanistan dan Nigeria.

Setelah berbagai upaya untuk memastikan orang tersebut adalah benar OBL yang dicari dan tinggal di bangunan itu menemui jalan buntu, maka cara terakhir adalah membuntuti para istri OBL belanja ke pasar supaya dapat mengambil foto mata dari perempuan bercadar yang diduga istri OBL. Ternyata upaya tersebut nyaris terbongkar karena para polisi langsung mencegat di jalanan sekaligus membuktikan sinyalemen CIA bahwa ada perlindungan dari jaringan tertentu dalam pemerintahan Pakistan sehingga mengetahui gerakan agen. CIA memutuskan segera bertindak dengan meminta persetujuan Presiden Obama supaya tidak membahayakan para agen lapangan dan juga menutup kesempatan OBL lolos lagi seperti saat di pegunungan Tora Bora. Perlu diketahui bahwa tempat tinggal OBL hanya berjarak lebih kurang 500 meter dari sebuah kantor distrik militer Pakistan. Di mana mana bahwa ada aparat yang bermain 'politik' di luar sikap resmi pemerintahnya bukan merupakan hal yang aneh, bahkan termasuk di beberapa negara maju dan berkembang seperti Indonesia.

18 jam sebelum penyergapan OBL, Obama menghadiri acara dengan para koresponden dan jurnalis. Salah seorang yang hadir memberikan kata sambutan dan dengan bercanda berkata bahwa menurut informasi sampai saat ini Osama bin Laden belum tertangkap karena sedang bersembunyi di salah satu kuil Hindustan. Hadirin tertawa semua dan Obama seperti biasanya tersenyum lebar menyeringai. Belum banyak yang tahu bahwa beberapa jam sebelumnya Obama sudah mengeluarkan otorisasi kepada militer menjalankan misi CIA untuk menangkap OBL hidup atau mati. Konon, dalam rapat malam terakhir Wapres Joe Biden dan Direktur CIA menentang operasi militer karena masih tidak ada kepastian apakah OBL berada di bangunan tersebut. Sedangkan Menlu Hillary dan Menhan Panetta menyetujui opsi operasi militer. Akhirnya Obama memberikan persetujuan keesokan paginya setelah sempat deadlock semalam.

Ada opsi lain yaitu menembakkan rudal saja atau melalui pesawat mata mata tanpa awak / drone seperti yang sering dilakukan oleh Israel dan AS dengan resiko akan jatuh banyak korban. Tetapi CIA ingin menerjunkan pasukan supaya tidak menimbulkan kontroversi politik akibat tudingan konspirasi maka CIA ingin bukti fisik maupun adanya mayat. Operasi dilakukan oleh Seal Team Six, diberangkatkan dari markas militer di Jalalabad,  Afghanistan sebuah  tim elite militer dengan 2 helikopter yakni Stalker 1 dan Stalker 2 di bawah komando operasi CIA dengan sandi Geronimo. Ketika foto foto di media memperlihatkan situation-room Gedung Putih di mana Obama dan lainnya sedang menonton aksi para pasukan dengan muka tegang, Hillary sambil menutup mulutnya dengan raut muka kecut,  adalah kondisi pada jam 12 malam tanggal 2 mei 2011 dinihari adalah saat helikopter Stalker 1 oleng karena terganggu altitudenya sehingga terhempas ke halaman di dalam pagar bangunan milik OBL. Tidak ada korban jiwa di pasukan AS, di lain pihak korban dari Al Qaeda adalah sang kurir beserta adiknya, seorang istri kurir, OBL dan anaknya Khalid. Operasi dinyatakan selesai ketika situation room di CIA dan juga Gedung Putih menyaksikan live dari kamera yang terpasang di helmet Seal Team Six dan mendengarkan konfirmasi "Geronimo is KIA" (kill in action). Total waktu operasi 15 menit.

Para asset bertugas menghalangi masyarakat sekitar yang mendekati lokasi pertempuran sambil menunggu polisi datang. 2 pesawat militer Pakistan yang mengudara langsung dicegat 2 pesawat AS yang selama operasi militer bertugas mengawal angkasa sekitar kota Peshawar dan mengancam akan menembak pesawat Pakistan kalau mendekat. Militer AS sudah sangat siap dalam operasi Geronimo ini.

CNN Amanpour dalam acaranya Jumat lalu bertanya kepada nara sumber bagaimana sambutan Obama ketika menerima Seal Team Six, yang dijawab bahwa Obama membayangkan para prajurit seperti tokoh di film James Bond maupun film agen rahasia Hollywood lainnya, muda muda dan keren keren yang ternyata tidak sesuai imajinasinya. Begitu juga Obama tidak menanyakan siapa yang menembak OBL tetapi malah menanyakan mana anjing pelacak yang ikut bertugas dan seperti pasukan komando karena bisa ikut terjun dari helikopter dan pesawat memakai parasut. Yang diketahui publik AS selama ini adalah pidato Obama tentang keberhasilan operasi militer yang menewaskan Osama dan penghargaan kepada para petugas intelijen dan militer yang identitasnya tidak disebutkan satu persatu sampai pada penutup akhir pidato bahwa 'Justice has been done!'.

* dari berbagai sumber (national geographic, cnn, media dan film)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun