Mohon tunggu...
Najwa Soraya
Najwa Soraya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Najwa Soraya saya adalajh seorang Mahasiswa di Universitas Pamulang jurusan saya Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk, Intip Pesona Gen Z Memakai Batik Korean Style di Hari Batik Nasional

23 Oktober 2024   21:31 Diperbarui: 23 Oktober 2024   21:45 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TANGERANG -- Seperti yang kita tahu batik merupakan warisan budaya  di Indonesia yang menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk merayakan dan mengapresiasi salah satu warisan budaya dunia yang telah di akui oleh UNESCO. Hal itulah yang membuat Yayasan Kebudayaan dan Pariwisata Kota Jinju di Korea Selatan mengadakan kolaborasi pameran busana dengan batik Indonesia, pameran tersebut dapat terwujud berkat dukungan dari Kota Jinju dengan KOFICE (Korean Foundation for International Culture Exchange) dan kerja sama dengan Korea Creative Content Agency (KOCCA) Indonesia. Pameran "Bagian Kedua dari Kisah Batik Indonesia dan Jinju Silk" digelar di Lotte Mall Jakarta tepatnya di KOREA360 Culture Zone. Membutuhkan waktu selama 1 tahun 5 bulan untuk membuat satu baju motif khusus ini. 

Pameran busana kali ini juga digelar sebagai kelanjutan dari pameran tahun lalu dengan fokus utama memperkenalkan Batik-Jinju Silk yang didesain secara modern berdasarkan budaya tradisional Indonesia dan kota Jinju. Hari istimewa tersebut tentunya menjadi suatu hal yang perlu diwariskan kepada Generasi Z yang lahir pada tahun 1996-2012 untuk terus melestarikan batik. Dalam pandangan Generasi Z, batik bukan hanya pakaian tradisional tetapi juga simbol penting dan identitas budaya yang harus dipelihara dan diwariskan secara turun-temurun. Tidak hanya di sekolah tetapi di berbagai tempat seperti pendidikan tinggi juga selalu memperingati hari batik nasional dengan menggunakan dress code batik yang akan mereka pakai untuk melakukan kegiatan selama di kampus. 

Generasi Z merupakan generasi yang tumbuh di era digital dan sangat mahir dalam menggunakan teknologi seperti smartphone, media sosial, dan sebagainya. Gen Z sangat bergantung pada teknologi dalam aktivitas sehari-hari dan aspek-aspek kehidupan lainnya. Oleh karena itu, generasi Z dapat mengenalkan batik melalui media sosial seperti Instagram, Tiktok dan Twitter untuk terus mempromosikan hari batik kepada masyarakat di seluruh dunia. Indonesia memiliki pesona indah yang luar biasa akan kekayaan alamnya termasuk salah satu tradisi terkait perayaan pakaian tradisional yang harus diwariskan oleh gen z sebagai salah satu bentuk rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 

Batik pertama kali di perkenalkan ke dunia oleh presiden Soeharto saat konferensi PBB dan pada akhirnya presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) generasi Z juga menjadikan hari batik nasional sebagai hari untuk unjuk rasa dalam mencerminkan nilai-nilai bangsa sebagai masyarakat Indonesia. Dan, untuk menghormati serta memahami patriotisme mengenai batik yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini, popularitas batik menjadi salah satu warisan budaya Indonesia telah dikenal sampai negara lain terutama dalam hal motif yang menarik di mata para gen Z yaitu batik bermotif Korean style. 

Di jaman modern ini, masyarakat Indonesia sudah melekat dengan yang namanya "Korea" karena, tidak hanya dikenal sebagai negara yang memiliki pesona yang terlihat authentik tetapi berbagai macam hal yang berkaitan dengan Korea atau negara Korea Selatan di pastikan dapat membuat siapa saja jatuh hati termasuk gen Z. Jika batik biasanya bermotif geometris yang melambangkan kehidupan yang luhur, terhormat dan bermartabat tetapi saat ini motif tersebut menjadi lebih modern yang di kenal dengan Korean style, motif tersebut melambangkan kehidupan yang lebih sesuai dengan era modern di jaman ini. Para gen Z, berpendapat bahwa batik dengan motif Korean style lebih enak di lihat atau di pandang serta membuat mereka lebih percaya diri dari sebelumnya. 

Walaupun, tidak semua masyarakat Indonesia menyukai batik dengan motif Korean style ini tetapi, perlu di ketahui bahwa rata-rata generasi Z menyukai hal -- hal yang berbau Korea atau luar negeri. Ada juga beberapa motif batik Korean style yang ada di Indonesia seperti motif Hem Kerang, Hem Manggar abu, Hem Besek, Hem Bola, Hem Kawung hari, Hem Kipas, Hem Coin dan Hem Jumputan. Itu lah beberapa motif batik Korean style yang menjadi ciri khas gen Z dalam merayakan hari batik Nasional. Dengan adanya batik bermotif Korean style masyarakat Indonesia termasuk gen Z jadi lebih semangat untuk menyambut dan merayakan hari batik nasional sebagai tanda rasa cinta terhadap tanah air bangsa Indonesia. 

Oleh karena itu, kita harus lebih terbuka terhadap peradaban zaman yang dapat membawa pengaruh positif ke dalam kehidupan kita nantinya. Dan, jangan terus berpikir bahwa budaya asing yang masuk ke Indonesia itu selalu membawa dampak buruk untuk masyarakat. Dampak positifnya dari masuknya budaya asing mengenai motif batik Korean style dapat membuat perubahan sikap masyarakat menjadi lebih rasional karena memahami perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang mendorong mereka untuk berpikir lebih maju dan meningkatkan kehidupan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun