Mohon tunggu...
Lily Yulianti Farid
Lily Yulianti Farid Mohon Tunggu... -

Jurnalis dan penulis fiksi yang aktif mengembangkan jurnalisme warga (citizen journalism, CJ). Salah seorang pendiri www.panyingkul.com, portal CJ pertama di Indonesia, yang berbasis di Makassar, kolumnis di Ohmynews International, situs CJ terbesar di dunia yang bermarkas di Seoul dan Nytid, majalah berita di Oslo, Norwegia. Menulis blog dan menayangkan tulisannya di www.lilyyuliantifarid.com. Pernah bekerja di Harian Kompas, Radio Australia Melbourne dan Radio Jepang NHK World, Tokyo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menabung di Bank Gaul

27 April 2009   11:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:11 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Everyone is just a click away!

Memang betul. Tapi bayangkanlah bila Anda memiliki 5.000 teman dan hendak menyapa semuanya. Wow. 5.000 kunjungan page  tetap capek kan?

Defenisi "teman" memang mengalami transformasi mendasar di dunia maya.

"Kenal Lily di mana?"

"Di Facebook!" / "Di milis" / "Di blog" (tiga jawaban ini sangat mungkin bagi saya)

"Di arisan" / "Di komunitas motor gede" / "Di klub merajut (tiga jawaban ini sangat tidak mungkin bagi saya. Nggak gue bangett...)

Ambil contoh teman di Facebook yang pertumbuhannya dahsyat. Ini jelas dialami oleh semua pemilik account. Hampir 200 juta pengguna di paruh pertama 2009.

Kata pakar, teman di dunia maya adalah modal sosial. Sadar atau tidak, setiap orang yang mendaftar di sebuah social network system (SNS) adalah orang-orang yang tengah membuka rekening. Deanna Zandt, media strategist memaparkan dalam sebuah workshop tentang peta pertemanan sebagai modal sosial ini sebagai berikut:

1. Social capital is how we credit each other
2. It is a friendship credit in your account
3. it works based on connections -> access to ideas and talent -> access to resources
4. it will double credit you based on your reputation and influence

Nah, sekarang coba tengok rekening modal sosial atau social capital Anda...
Bila Anda termasuk mahluk gaul, sebut saja bank tempat menabung modal sosial itu sebagai "Bank Gaul" dengan bunga tinggi (bisa ditambah "Bank Gaul Syariah" bila Anda lebih nyaman dengan ini hehehehe)

Cara mengukur manfaatnya tentu bisa berbeda, bergantung pada:

1. seberapa aktif Anda berinteraksi (menulis notes, menyapa, bercakap, berkomentar atau terjun ke diskusi)
2. seberapa besar minat Anda
3. seberapa besar dedikasi Anda
4. seberapa banyak modal intelektual/karya Anda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun