[caption caption="biblergardens.org"][/caption]Aku terlahir dimana itu adalah takdirku. Saya dibesarkan di suatu keluarga, itu juga adalah takdirku. Saya berjumpa dengan orang itu adalah jodoh. Entah saya menyukainya atau tidak, bagaimanapun juga itu adalah takdir yang harus kuterima. Saya tidak bisa mengubah takdir ini. Apakah Anda berpikir mau menyalahkan takdir?
Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, saya menyadari bahwa kehidupan ini adalah hasil perbuatan yang pernah kuperbuat di kehidupan lampau. Hidup adalah pilihan! Anda mau menciptakan jalan kebahagiaan dengan menanam benih bunga di sepanjang perjalanan hidupmu atau menciptakan jalan penuh derita dengan menebar duri. Kehidupan ada di tanganmu sendiri!
Jika Anda terlahir dalam kondisi yang kurang menguntungkan, lalu apakah kita pasrah begitu saja? Takdir adalah suatu yang tidak bisa kita ubah. Namun, kita bisa mengubah nasib! Karena, nasib adalah suatu kondisi. Contohnya, adalah takdir Anda berada dalam satu keluarga yang rendah ekonominya. Anda tidak bisa mengubah anggota keluarga sesuai dengan yang kamu inginkan dan tidak semestinya Anda menyalahkan orang lain atas kondisi yang terjadi saat ini. Walaupun Anda tidak mengakuinya, bagaimanapun juga mereka adalah anggota keluargamu. Akan tetapi, Anda bisa mengubah kondisi ekonomi keluarga menjadi baik. Inilah yang dinamakan nasib bisa diperbaiki menjadi lebih baik dan cerah. Kita ambil contoh lagi, takdir mengatakan Anda harus bertemu dengan orang yang tidak Anda sukai, namun Anda bisa memperbaiki suatu hubungan. Kadangkala, kita tak bisa mengelak takdir, namun kita bisa mengubah kondisinya menjadi lebih baik.
Terlahir dimana itu memang takdir kita masing-masing. Takdir bahwa kita memiliki orangtua, saudara, kerabat yang memiliki wataknya masing-masing. Walaupun mungkin ada orangtua atau anak yang berkata, “Saya akan putus hubungan denganmu!” Ketahuilah, bagaimanapun juga kita sudah berjodoh dan dipertemukan dalam kehidupan ini! Memang mudah berkata seperti itu, namun darah mereka mengalir dalam diri kita. Hal ini membuktikan kebenaran bahwa adanya saling keterhubungan. Selain itu, hidup ini singkat. Berikanlah perhatian yang baik dan hormat terhadap orang yang bersamamu saat ini agar tidak menyesal dan menderita di kemudian hari.
Masa lalu tak bisa diubah, namun kita bisa mengubah masa depan dengan melakukan yang terbaik di saat sekarang. Hidup seperti halnya taman. Ketika Anda menabur benih bunga dan merawatnya, Anda pun juga akan menikmati keindahan tamanmu sendiri. Ketika Anda membiarkan taman Anda tidak terawat begitu saja, maka ia akan tumbuh ilalang. Jika kita tidak mau berusaha yang terbaik dalam kehidupan ini, maka kita telah menyia-nyiakan waktu yang berharga. Bagaimana mungkin Anda berharap suatu kehidupan yang baik dari sikap yang bermalas-malasan? Apakah Anda masih berpikir untuk menyalahkan takdir? Bagaimana mungkin Anda mau mengubah nasib?
Semua makhluk tentunya berharap yang baik di tahun baru monyet api ini. Banyak yang berdoa agar harapannya terwujud. Berhubungan dengan tahun baru ini, mungkin diantara kita mengutarakan harapan baru dan berharap suatu perubahan yang lebih baik lagi. Namun, jika kita tidak berusaha, apakah bisa terkabul? Perlu diperhatikan pula, harapan kita itu haruslah baik dan benar serta masuk diakal dalam artian sesuai dengan kapasitas kita sendiri dalam mencapainya. Oleh karena itu melalui doa, kita bertekad untuk mencapai harapan baik kita dengan berusaha seoptimalnya. Mengetahui dengan jelas apa harapan atau impian kita, maka minimal kita tahu tujuan hidup kita dan langkah-langkah apa saja yang harus diambil dalam mewujudkannya.
Sesungguhnya kitalah yang menciptakan jalan kebahagiaan atau penderitaan bagi diri sendiri. Berhentilah menyalahkan keluar, namun lihatlah ke dalam. Belajar untuk eling!
Selamat Tahun Baru Imlek
Semoga impian baik kita dapat segera terwujud di tahun monyet api ini.
Semoga berkah kebaikan, kemakmuran, kebahagiaan, kesehatan menyertai kita di sepanjang tahun ini.
Gong Xi Fat Cai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H