Mohon tunggu...
Lily Tiaraningrum
Lily Tiaraningrum Mohon Tunggu... Lainnya - never give up

instagram : @lilytiaraningrim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Arak "Feses" Khas Korea Selatan

11 November 2020   20:20 Diperbarui: 11 November 2020   20:27 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap negara memiliki cara dan metode yang berbeda untuk membangun identitas budaya. Seperti Korea Selatan yang memiliki minuman khas tradisional mereka yang terbuat dari feses atau kotoran anak-anak yang berusia 4-7 tahun. 

Bagi warga yang bukan berasal dari Korea Selatan, agak terdengar aneh, jijik dan tak lazim jika minuman tradisional tersebut terbuat dari fermentasi kotoran anak, namun Korea Selatan mempercayai bahwa minuman tradisional tersebut dapat menyembuhkan patah tulang, memar atau trauma jatuh. Korea Selatan menyebut minuman fermentasi kotoran dengan sebutan "Ttongsul" 

Ttongsul berasal dari kata "ttong" yang artinya kotoran dan kata "sul" yang artinya minuman alkohol. Kotoran anak-anak usia 4-7 tahun, dikumpulkan dalam wadah, dicampurkan dengan air lalu di fermentasikan pada suhu 30-32 derajat celcius, selama 24 jam. Setelah 24 jam adonan kotoran tersebut dicampurkan dengan minuman beras beralkohol dengan kadar 9%. Ttongsul memiliki dominan rasa asam yang khas.  Dr. Lee Chang Soo melalui laman www.vice.com menjelaskan bahwa ttongsul adalah murni minuman yang bermanfaat baik bagi tubuh. 

Sayang sekali minumam tradisional, ttongsul, sudah ditinggalkan sejak tahun 1960an karena kemajuan teknologi dalam bidang kedokteran dan keperawatan. Hanya beberapa masyarakat lanjut usia yang masih mengkonsumsi ttongsul untuk kesehatan dan penyembuhan. Dapat dikatan, kini ttongsul adalah minuman langka khas Korea Selatan. 

Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda penasaran dan ingin mencoba minuman arak tradisional Korea Selatan untuk kesehatan dan penyembuahan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun